jpnn.com, SURABAYA - Umumnya, lelaki bangga bersama dengan wanita cantik. Apalagi sampai memiliki dan memperistrinya.
Namun, watak laki-laki yang umum itu tak berlaku bagi Donwori. Malah dengan sikapnya yang minder dan penampilannya yang buruk, bikin dia galau.
BACA JUGA: Ketika Cinta Diukur dari Berat Badan
Pria 30 tahun yang mengidap low self-esteem atau condescending membuatnya tidak memiliki kemampuan berarti.
Apalagi bila jalan bersama dengan Karin, wanita yang sudah memberinya buah hati.
BACA JUGA: Mencari Keturunan Sama Istri Muda yang Lebih Menjanjikan
===================================
Anggun Angkawijaya - Radar Surabaya
===================================
Gara-gara perasaan minder itulah, Karin, 29, dibuat kebingungan. Bahkan dia tak menyangka lelaki yang sudah mendampinginya selama tiga tahun ini malah justru memutuskan untuk berpisah.
BACA JUGA: Wanita Mana yang Mau Dibohongi
Sampai-sampai wanita berparas manis ini tak kuasa menahan tangisnya usai menjalani sidang pertamanya di Pengadilan Agama (PA) Kelas 1 A, Surabaya Kamis (14/12).
”Saya nggak mau pisah. Saya masih cinta,” ujar warga Kedurus ini.
Donwori memutuskan untuk mengajukan gugatan setelah dia merasa dipermalukan oleh Karin dalam suatu acara sekitar empat bulan yang lalu.
”Saya lupa, tidak memperkenalkan kepada klien saya. Dia langsung pulang dan saya bingung. Tapi sumpah itu tidak saya sengaja,” lanjut Karin.
Karin semakin kaget karena Donwori mengaku sering dikira sopirnya saat mengantarkan wanita cantik ini.
”Masalah itu kan bisa dibicarakan baik baik. Kalau sampai cerai, saya kasihan anak,” tegas Karin.
Perempuan ini sudah berusaha untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Tapi Donwori tetap bersikukuh meneruskan gugatannya.
Kini lelaki ini memilih untuk tinggal bersama kakaknya di Gayungsari. Kalau ingin bertemu dengan anaknya, dia baru menghubungi Karin untuk mengantarkannya di rumah Gayungsari.
”Kudune khan suami bersyukur duwe bojo ayu, lha suamiku iki malah bedo karepe. Padahal saya menerima dia apa adanya,” urainya.
Karin mengatakan, suaminya memang terlalu pendiam. Jarang sekali mengungkapkan perasaannya kalau tidak ditanya.
Segala sesuatu pasti dipendam. Jika sudah menunjukkan gelagat tidak suka, Donwori pasti bertingkah aneh.
”Pernah dia purik ketika saya ajak ke kondangan. Katanya malu ketemu teman-teman saya,” terang Karin.
Memang, Karin seorang manajer pemasaran di salah satu perusahaan swasta ternama di Surabaya.
Dia selalu berpenampilan mbois untuk menunjang pekerjaannya. Wajahnya semakin cantik karena dia pandai memilih baju yang pantas.
Ditambah sifat ramahnya, membuat orang orang di sekitarnya cepat akrab dengan dia.
Tapi ternyata hal itu disikapi berbeda dengan Donwori, yang selama ini tampil apa adanya. Kulit wajahnya tampak gelap dan tak terawat.
Dia juga tak banyak bicara dan menutup diri dengan orang yang baru dikenalnya. Tak heran kalau banyak orang yang menyangka Donwori sebagai asisten Karin atau sopirnya.
”Saya mau menikah karena dia nggak banyak tingkah. Orangnya pinter. Tapi sekarang kok kayak gini,” keluh ibu satu anak ini. (rud/sb/ang/jek/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semuanya Menjadi Rumit Gara-Gara Ekonomi Sulit
Redaktur : Tim Redaksi