Bisnis Pak Guru YP Membuat Kapolda Sangat Marah

Kamis, 12 November 2020 – 21:29 WIB
Kapolda Riau Irjen Agung Effendi (kanan) menunjukkan sepasang gading gajah Sumatra yang disita dari kasus perdagangan satwa dilindungi, di Pekanbaru, Kamis (12/11). Foto: ANTARA/FB Anggoro

jpnn.com, PEKANBARU - Ditreskrimsus Polda Riau menangkap tiga orang dalam kasus perdagangan satwa dilindungi. Salah seorang tersangka merupakan oknum guru.

Dari pengungkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa sepasang gading gajah Sumatera.

BACA JUGA: Polisi Bongkar Sindikat Narkoba Riau, Ada Aksi Kejar-Kejaran, 2 Orang Meninggal

“Barang bukti dua batang gading gajah dengan panjang lebih kurang 80 centimeter yang terdapat ukiran,” kata Dirreskrimsus Polda Riau Kombes Andri Sudarmadi, di Pekanbaru, Kamis.

Ia menjelaskan, penangkapan berlangsung pada 11 November 2020 di Jalan Lintas Pekanbaru-Taluk Kuantan, Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

BACA JUGA: Aksi Mbak ES Terekam CCTV, Sering Begituan dengan Pacar, Hamil

Tiga orang tersangka yang ditangkap masing-masing berinisial YP (52, pemilik gading), YS (52, perantara), dan WG (68, calon pembeli). YP adalah warga Jambi yang berprofesi sebagai guru.

Menurut dia, gading gajah itu berasal dari Jambi, dan tersangka YP selaku pemilik gading, berencana menjualnya kepada pembeli di Pekanbaru.

BACA JUGA: Sekali Kencan SN Memasang Tarif Hingga Rp 1 Juta, Laris Manis

“Tersangka YP, usia 52 tahun, adalah PNS, guru pada SMK Pertama Negeri di Bangko, Jambi,” katanya.

Andri menyebutkan, para tersangka mengaku baru pertama kali bertransaksi gading dari gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang merupakan satwa dilindungi.

Tersangka berencana menjual gading itu di Pekanbaru dengan harga Rp20juta per kilogram. Ia mengatakan ketiga tersangka dijerat dengan UU Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya juncto pasal 55 KUHP.

Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Effendi menyatakan tidak akan memberikan toleransi dalam penanganan kasus kejahatan lingkungan dan satwa dilindungi.

“Kerusakan lingkungan kita sudah terlalu parah karena dirusak segelintir orang yang mencari keuntungan, ini harus dihentikan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Suharyono, mengapresiasi Polda Riau dalam pengungkapan kasus perdagangan satwa dilindungi itu.

“Saya akui tidak mudah mengungkap kasus ini. Butuh kesabaran untuk menangkap tangan pelaku, sehingga kami mengapresiasi Polda Riau untuk upayanya mengungkap kasus ini,” katanya.

Suharyono mengatakan BBKSDA Riau siap membantu Polda Riau untuk menyediakan saksi ahli dan juga memeriksa gading gajah itu di laboratorium di Bogor apabila diperlukan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler