BKSDA Garut Lepasliarkan Tiga Kukang Jawa

Rabu, 06 November 2019 – 21:41 WIB
Petugas BKSDA Garut melepasliarkan kukang jawa di kawasan hutan Kamojang, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Foto: BKSDA Garut/Antara

jpnn.com, GARUT - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Garut melepasliarkan tiga kukang jawa (Nycticebus javanicus) di kawasan Cagar Alam Kamojang, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebagai upaya menjaga kelestarian alam dan habitat hewan langka itu.

"Pelepasliaran di hutan Kamojang ini cocok untuk habitat kukang, apalagi pakannya juga masih banyak," kata Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Garut Dodi Arisandi, Rabu (6/11).

BACA JUGA: Peringatan Serius Bagi Pemelihara Hewan Langka

Ia menjelaskan bahwa tiga kukang yang dilepasliarkan itu merupakan hasil sitaan dari masyarakat yang memeliharanya.

BKSDA, kata dia, saat ini masih merehabilitasi dua kukang jawa dengan kondisi memprihatinkan seperti giginya telah dicabut oleh pemeliharanya, sehingga belum bisa dilepasliarkan ke habitatnya di hutan.

BACA JUGA: BKSDA Sebut Gajah Jantan di Aceh Timur Mati karena Diracun

"Sekarang lagi dirawat karena giginya dicabut oleh pemiliknya agar tidak gigit," katanya.

Ia mengatakan, pelepasliaran tiga kukang jawa dilakukan pada malam hari dengan memilih tempat hutan Kamojang sebagai habitatnya agar bisa bertahan hidup.

BACA JUGA: Binatang Lucu dan Menggemaskan, Tapi Kini Terancam Punah

Hasil pemeriksaan dokter hewan, kata dia, ketiga kukang tersebut dalam kondisi sehat dan mampu mencari makan sendiri sehingga populasinya bisa bertambah.

"Populasi kukang terus menurun dengan cepat, salah satu penyebab berkurang habitatnya karena ada perdagangan satwa, padahal kukang ini dilindungi undang-undang," katanya.

Ia menambahkan, populasi kukang di hutan Kamojang diprediksi banyak, namun jumlahnya belum dapat teridentifikasi.

Selain kukang, kata dia, diperkirakan di kawasan hutan Kamojang masih ada lutung jawa, termasuk beberapa jenis elang.

Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga hewan yang dilindungi termasuk habitatnya agar alam tetap terjaga kelestariannya untuk kehidupan bersama seluruh makhluk hidup.

"Jangan memelihara satwa yang dilindungi, lebih baik satwanya diberikan ke kami untuk dilepasliarkan," kata Dodi Arisandi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler