BACA JUGA: Lepas Wim, Muncul Dua Kandidat
Komite itu bernama komite solusi.Komite solusi akan bertindak sebagai pengawas umum dalam kasus-kasus di FIFA
BACA JUGA: Ujian Ketabahan dan Konsistensi Lorenzo
Sebelumnya, komite etik dianggap terlalu dominan karena selain melakukan investigasi juga mengambil keputusan akhir.Sebut saja keputusan yang membebaskan Blatter dari keterlibatan kasus suap yang menimpa Mohammed bin Hammam dan Jack Warner
Dengan Hammam terkena skors, Blatter menjadi satu-satunya calon tunggal dalam agenda pemilihan presiden (pilpres) di Kongres FIFA ke-61 yang berakhir kemarin dini WIB (2/6)
BACA JUGA: Sanksi Degradasi PSM Belum Dihapus
Blatter pun terpilih secara aklamasi atau untuk periode keempat yang sekaligus periode terakhirnya.Dari 206 delegasi yang mengikuti pilpres, 186 di antaranya memilih Blatter, 17 abstain, dan tiga kertas suara dinyatakan rusak atau tidak sah"Saya ingin kongres mengetahui dan memahami bahwa kami berada dalam situasi yang membutuhkan tidak hanya kata-kata, melainkan tindakan," kata Blatter kepada AFP.
"Saya bukan perenang terbaik, tapi saya akan membawa perahu ini (FIFA) berlabuh dengan aman," tambah pria 75 tahun Swiss itu.
Selain komite solusi, langkah lain yang diambil Blatter adalah sesuai dengan yang diungkapkannya sebelum pilpresYakni, mengurangi kekuasan Komite Eksekutif FIFA dalam pengambilan berbagai keputusan pentingSalah satunya proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia.
Jika sebelumnya tuan rumah dipilih komite eksekutif yang terdiri dari 24 anggota termasuk presiden FIFA, maka ke depannya akan dipilih oleh semua negara anggota FIFA (208 anggota)Sebagai pemimpin yang mengayomi anggotanya, Blatter juga tidak akan dendam terhadap anggota yang.
Itu tentu saja ditujukan kepada FA (Federasi Sepak Bola Inggris) yang terang-terangan tidak mendukung kepemimpinan BlatterSelain memilih abstain, FA memelopori penundaan pilpesWakil Presiden FIFA Julio Grondona mengatakan apabila FA rentan terisolasi karena track record yang kerap kontra kepada FIFA sejak 1974.
"Saya tidak pernah memiliki prasangka buruk terhadap anggota yang melawan sayaBagi saya, 186 suara maupun sisanya tetap bisa berjalan bersama ke depannya," ujar Blatter.
Di sisi lain, janji Blatter untuk menjadikan FIFA sebagai lembaga yang transparan dan akuntabel juga mendapat respons dari Asosiasi Klub Eropa (ECA)Sudah menjadi rahasia umum apabila ECA masih mempermasalahkan pemilihan waktu agenda uji coba internasional yang terkadang merugikan klub karena kehilangan pemain utamanya seiring kewajiban membela negara(dns/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Santos Rebut Tiket Final Libertadores
Redaktur : Tim Redaksi