jpnn.com, JAKARTA - Salah satu upaya dalam menjawab tantangan hasil-hasil iptek dan inovasi, serta dinamika dan perlindungan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hiduo dan Kehutanan (KLHK) terus bergerak aktif.
Hal ini dilakukan untuk mewujudkan peran penting penelitian serta urgensi iptek dan inovasi sebagai penyangga kebijakan, koordinasi dan aksi kerja KLHK.
BACA JUGA: Peran Penting Riset Integratif dalam Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri
Untuk itu, hari ini (13/8) di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuandan Teknologi (Puspiptek) Serpong, digelar kegiatan Dialog Media dan Festival Penelitian Hutan Tropis dan Lingkungan Hidup.
Dialog media merupakan salah satu upaya strategis, untuk mengenalkan dan mendukung hasil iptek dan inovasi BLI. Kegiatan ini sebagai ajang untuk mendorong media massa, baik cetak elektronik dan online, agar lebih meningkatkan perannya sebagai ujung tombak penyebaran informasi hasil iptek dan inovasi bagi masyarakat luas.
BACA JUGA: Strategi KLHK Untuk Terus Lestarikan Orang Utan
"Disinergikan dengan Festival Kehutanan Tropis dan Penelitian Lingkungan untuk promosi hasil-hasil BLI, kegiatan ini mengusung tema Powering Knowledge and Science untuk Hutan, Lingkungan, dan Manusia,” Kepala BLI KLHK Agus Justianto di lokasi, Senin.
BACA JUGA: Strategi KLHK Untuk Terus Lestarikan Orang Utan
BACA JUGA: KLHK Segera Pindahkan 74 Satwa Liar Dilindungi
Menurut dia, tema ini diangkat sebagai upaya memperkuat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penggerak sosial untuk hutan, lingkungan, dan masyarakat.
"Acara ini juga mengubah 106 tahun Badan Litbang dan Inovasi yang lahir 16 Mei 1913 sekaligus mengingatkan ke-26 Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan yang didirikan pada 12 Agustus 1993. Di mana saat ini telah ditayangkan paradigma kerja baru,” beber Agus.
Dalam kegiatan ini jug diluncurkan empat agenda baru paradigma Badan Litbang dan Inovasi serta Sistem Informasi Laboratorium Serpong (Silapong).
"Agenda ini merupakan publikasi lanjutan LHK. Maka peran iptek tidak lagi cukup menghasilkan dan mereproduksi pengetahuan, namun harus diimbangi oleh co-produksi pengetahuan yang dimaksud dan mengkampanyekan, membangun kewirausahaan, memperluas jaringan kerja, serta memasuki area kerja virtual,” tandas Agus. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Mulai Penilaian untuk Anugerah Nirwasita Tantra 2019
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan