Blok Jangkrik, Proyek Gas Laut Dalam Pertama di Indonesia

Rabu, 01 November 2017 – 09:19 WIB
Ignasius Jonan. Foto: Imam Husein/dok.JPNN.com

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Fasilitas produksi gas lapangan Jangkrik di area fasilitas penerimaan darat (onshore receiving facility/ORF) di Kelurahan Handil Baru, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, resmi beroperasi, Selasa (31/10).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuturkan, lapangan Jangkrik mampu menambah produksi gas sebesar 100 ribu barel setara minyak per hari.

BACA JUGA: Jelang Kontrak Berakhir, JOB PPEJ Maksimalkan Produksi

’’Tambahannya sekitar lima persen dari total produksi minyak dan gas di Indonesia. Ini luar biasa dan sulit sekali,’’ kata Jonan.

Dia memerinci, total produksi minyak dan gas di Indonesia mencapai dua juta barel setara minyak per hari.

BACA JUGA: Sumur Tua Bojonegoro Dikelola BUMD

Sebanyak 1,2 juta barel setara minyak per hari merupakan gas. Sebanyak 800 ribu barel sisanya ialah minyak.

Rencana kapasitas produksi yang ditargetkan dari blok ini sebesar 450 ribu kaki kubik per hari (mmscfd).

BACA JUGA: Produksi Lapangan Jangkrik Melimpah, 2019 Setop Impor LNG

Namun, realisasinya, produksi gas di lapangan tersebut mampu melebihi target dengan capaian 600 ribu mmscfd.

Produksi gas dari lapangan Jangkrik akan digunakan untuk memasok LNG ke pasar domestik maupun ekspor.

Pembangunan proyek tersebut memakan waktu 3,5 tahun.

Durasi itu lebih cepat enam bulan dari rencana awal yang membutuhkan waktu 4 tahun. Dengan demikian, biaya USD 400 juta bisa dihemat.

Eni Muara Bakau selaku kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mengungkapkan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja sama yang baik antara Eni dan pemerintah Indonesia.

”Blok Jangkrik menjadi milestone karena merupakan proyek gas laut dalam pertama di Indonesia. Orang-orang di FPU Jangkrik adalah orang-orang hebat,” tutur Managing Director Eni Muara Bakau Fabrizio Trilli.

Proyek tersebut mencakup lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East di blok Muara Bakau, Cekungan Kutai, di perairan laut dalam Selat Makassar.

Yakni, sekitar 70 km dari garis pantai Kalimantan Timur. (car/vir/c20/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produksi Minyak Indonesia Terancam Habis


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler