BACA JUGA: Pemuka Agama Desak RUU Tipikor Segera Disahkan
Gerakan tersebut secara gamblang merupakan usaha menghadang duet Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla yang sangat mungkin maju lagiBakal capres yang hadir dalam deklarasi tersebut adalah capres independen Fadjroel Rahman dan peserta konvensi capres PBR Rizal Ramli
BACA JUGA: Mantan Dubes Janji Kembalikan Duit Korupsi
Di barisan aktivis dan pengamat, hadir, antara lain, Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Partnership for Governance Reform (Kemitraan) H.S”Katakan tidak pada politik janji, katakan tidak pada politik citra, katakan tidak pada politisi gagal,” tegas pengamat politik dari UI Boni Hargens saat membacakan naskah deklarasi di kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, kemarin
BACA JUGA: Krisis, Industri Kehutanan Harus Inovatif
Acara tersebut sekaligus menjadi peluncuran buku berjudul Trilogi Dosa Politik yang disusun BoniDalam buku setebal 183 halaman tersebut, mantan aktivis itu membeberkan sejumlah kegagalan pemerintahan SBY-JK”Saya pikir SBY-JK bercandaBanyak janji di awal 2004, tapi sedikit yang sudah dilakukan,” tutur Boni
Di antaranya, kegagalan pemerintah di bidang ekonomi”Tragedi di Pasuruan cermin nyata kegagalan,” ujarnyaDi tengah kondisi itu, kebijakan pemotongan subsidi bahan bakar minyak yang memicu kenaikan harga kebutuhan pokok justru dikeluarkan”Kekuasaan ini sudah liar, sudah tidak lagi intelektual, dan tidak lagi disertai komitmen moral,” kritik Boni.
Terkait dengan masalah itu, Rizal Ramli menambahkan, pemerintah diindikasikan telah melakukan kebohongan publikPersentase angka kemiskinan dan pengangguran sesuai data BPS yang dilansir jauh dari fakta di lapangan”Potensi adanya rekayasa statistik sangat kuat,” tuding Menko Perekonomian era Gus Dur tersebut.
Data angka pengangguran, menurut dia, sangat mudah dimanipulasi oleh pemerintah yang memang hanya mementingkan popularitasModusnya adalah mengganti waktu pelaksanaan survei”Yang biasa dilakukan Januari diubah sekitar saat musim panen,” ujarnya
Saat itu, kata dia, banyak orang menganggur di pedesaan yang dikerahkan untuk bekerja sementara khusus pada musim panen”Saat ditanya, ya jawabannya tentu bekerjaTapi, apakah itu data yang benar,” sindirnya(dyn/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agung Khawatir DPR Makin Sepi
Redaktur : Tim Redaksi