Blokir Situs Asusila Diperketat

Kamis, 31 Juli 2008 – 11:33 WIB
JAKARTA - Upaya Depkominfo mengaplikasikan program tangkal situs porno nasional belum berjalan maksimalBuktinya, masih banyak pengguna dengan mudah mengakses situs asusila itu melalui internet hotspot dan sejumlah internet service provider (ISP)

BACA JUGA: Indonesia Runner Up Dunia

Kondisi itulah yang membuat sejumlah pihak mempertanyakan konsistensi Depkominfo.
Asisten Deputi Urusan Hak Sipil dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan Sri Pardina Pudiastuti menegaskan, saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan Depkominfo
Namun, kata dia, harus ada program riil yang lebih mengutamakan upaya memblokir situs-situs pornografi, terutama bagi anak-anak.
’’Anak-anak harus diutamakan

BACA JUGA: Indonesia Sabet Dua Perak

Sebab, mereka perlu mendapatkan bimbingan dan informasi yang memadai tentang dampak positif dan negatif dari penggunaan internet
Di sanalah peran aktif pemerintah dibutuhkan,’’ kata Sri Pardina.
Menurut dia, langkah yang diperlukan untuk mewujudkan internet sehat bagi anak, antara lain, mendorong penegakan hukum terhadap pelanggaran

BACA JUGA: BSE Solusi Krisis Dana Pendidikan

Pihaknya juga berusaha bekerja sama dengan pihak lain mendorong dan mengembangkan pembuatan situs-situs untuk anak-anak.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Masnah Sari menyatakan siap mendorong kerja sama terpadu antara pemerintah, orang tua, keluarga, dunia pendidikan, masyarakat, dan dunia usaha untuk meminimalkan dampak negatif internet’’KPAI mengimbau orang tua dan keluarga mendampingi anak maupun anggota keluarganya yang berusia anak dalam menggunakan internet,’’ katanya.
Hal itu memang sangat berdasarFaktanya, belanja pengguna internet dunia untuk pornografi diestimasi USD 3 miliar per hari (setara dengan Rp 27 triliun)Berdasar data di sebuah situs internet reviewer, pendapatan industri pornografi global pada 2006–2008 mencapai USD 97,06 miliarEmpat besar negara peraih pendapatan terbanyak, yaitu Tiongkok (USD 27,4 miliar), Korea Selatan (USD 25,73 miliar), Jepang (USD 19,98 miliar), dan Amerika Serikat (USD 13,33 miliar).
Setiap jam di Indonesia tercatat 28.258 pengguna internet yang mengakses konten pornografi dan 372 pengguna internet mengetikkan kata kunci berkaitan dengan pornografi
Bukan hanya ituSebuah penelitian Alexa menyebutkan, 7 di antara 100 top site di Indonesia adalah situs porno dan 15 di antara 100 top site dapat ditumpangi konten porno’’Dengan mudahnya akses dan menjamurnya hotspot tentu perlindungan terhadap anak harus lebih diutamakan,’’ tegas Masnah.
Secara terpisah, Dirjen Aplikasi Telematika (Aptel) Cahyana Ahmadjayadi menyatakan, hingga kini pihaknya sudah bekerja optimal dengan menggandeng Asosiasi Pengusaha Warnet Indonesia (Awari)Cahyana yakin, akses situs porno melalui warnet anggota Awari sudah tidak mungkin dilakukan’’Itu sudah kami pantau terus dan datanya sudah ada 115 ribu situs yang diblokir Awari secara komunitas maupun dengan open DNS free software,’’ tegasnya(zul/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Ngotot Terapkan BSE


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler