BMK Kemendikbudristek Dorong Konten Indonesiana TV Tembus Pasar Dunia

Kamis, 12 Oktober 2023 – 20:33 WIB
Kemendikbudristek melalui Balai Media Kebudayaan (BMK) mendorong pustaka konten kebudayaan Indonesiana TV agar mampu menembus pasar dunia. Ilustrasi. Foto: BMK Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Media Kebudayaan (BMK) mendorong pustaka konten kebudayaan Indonesiana TV agar mampu menembus pasar dunia.

Upaya Kemendikbudristek memfasilitasi para sineas dan kreator film profesional yang dilakukan di Busan International Film Festival (BIFF) dan Asian Contents & Film Market (ACFM) memungkinkan terbukanya kesempatan-kesempatan yang lebih luas dalam hal kolaborasi produksi dan diseminasi konten kebudayaan Indonesia.

BACA JUGA: Nadiem Bidik Indonesiana TV Jadi Wadah Diplomasi Budaya Internasional

Kepala BMK Kemendikbudristek Retno Raswaty mengatakan bahwa kehadiran Indonesiana TV di ACFM adalah untuk memetakan dan memperkenalkan Indonesiana TV kepada pasar konten Asia.

Melalui peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-13, konten-konten yang ditayangkan di Indonesiana TV sangat mengedepankan nilai-nilai pelestarian dan kemerdekaan berbudaya, yang berbeda dari konten-konten komersial pada umumnya.

BACA JUGA: Sempat Tertunda, FLAVS Festival 2023 Umumkan Jadwal dan Daftar Penampil

“Sisi itulah yang ingin diperlihatkan kepada khalayak internasional bahwa Indonesiana TV bersandar pada keelokan adat budaya bangsa sehingga secara otomatis masyarakat (tergerak) ikut menyebarluaskan dan merawatnya,” ujar Retno di Busan, Selasa (10/10/2023).

Lebih lanjut Retno mengatakan melalui ACFM di Busan Film Festival ini, dia melakukan pemetaan produksi dan distribusi konten serta menindaklanjuti agenda pertemuan yang sudah terjadwal sebelumnya di booth Pavilion Indonesia.

BACA JUGA: Ikhtiar Kemendikbudristek Melestarikan Tradisi & Hidupkan Ekosistem Kebudayaan Sarolangun

Adapun materi pustaka Indonesiana TV yang ditawarkan secara nonkomersial di ajang ACFM meliputi judul-judul Susur Budaya Khatulistiwa (Ono Niha), Raja Ampat, Nyantrik, Uma dan Tatto, Nafas Bumi Kalimantan, Masih Terapung, Ako dan Laut, Desa Timun, Suara Danau, Jejak Peradaban, Muara Jambi Bertutur, Lembah Walanae, Ananda Sukarlan (Prambanan a Twilight Tryst dan Matahari Terbenam di Timur), serta Sudut Pandang Heridono dan Sudut Pandang Marwah Gamelan.

Pustaka konten Indonesiana TV terdiri atas kategori dokumenter, drama, gelar wicara, seni pertunjukan, dan seri animasi anak.

Sebagian besar konten ini diproduksi oleh BMK dengan memenuhi spesifikasi teknis broadcast sehingga sangat layak dibawa dan didistribusikan oleh jaringan televisi di negara lain sebagai alat diplomasi budaya Indonesia.

“Pertemuan dengan banyak pihak selama menghadiri Asian Contents & Film Market di Busan membuka celah jalur kerja sama dengan berbagai platform penayangan konten berbasis budaya,” ujar Heni Wiradimaja, Koordinator Utama Indonesiana TV.

Indonesiana TV adalah kanal konten kebudayaan pertama di Indonesia yang dikelola oleh Kemendikbudristek untuk mendukung Merdeka Belajar, Merdeka Berbudaya.

Kehadiran Indonesiana TV melalui jaringan televisi dan internet diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya lokal Indonesia agar lestari dan berkembang.

Tayangan Indonesiana TV dapat disaksikan melalui laman www.indonesiana.tv dan jaringan televisi berlangganan IndiHome kanal 200 (HD) dan 916 (SD).(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler