JAKARTA - Rencana kuasi reorganisasi PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) di ambang gerbang kegagalanItu terjadi jika kreditur menolak
BACA JUGA: Jobs Dimakamkan, Pemesanan iPhone 4S Meroket
Dan, hingga detik ini Credit Suisse AG sebagai dikoordinir kreditur belum memberi lampu hijau atas rencana penghapusan saldo defisit tersebutMemang perseroan telah mengantongi restu pemegang saham lewat mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
BACA JUGA: Kalbe Farma Siapkan Rp 1 Triliun untuk Ekspansi
Tetapi, itu bukan trek satu-satunya untuk memuluskan rencana tersebutBACA JUGA: Kantor PLN Dilengkapi Ruang Asuh Bayi
”Harus mendapat persetujuan dari kreditur juga,” ulas Gonthor Ryantori Aziz, Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam-LK, di Jakarta, akhir pekan laluKreditur bisa mengajukan keberatan dan menggagalkan rencana kuasi reorganisasi perseroan menyusul penurunan modal disetor dan ditempatkan terhadap rasio utang terhadap modal (DER)Karena itu regulator menyerahkan keputusan kuasi reorganisasi kepada pemegang saham, kreditur dan Kemenkumham“Kami tetap pelototi kelanjutan rencana tersebut,” imbuh Gonthor.
Manajemen sendiri akan mengadakan pembicaraan dengan kreditur pada 5 Desember 2011Jika rencana itu disetujui, kemudian manajemen harus meminta persetujuan pelaksanaan kuasi reorganisasi kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 6 DesemberKalau itu disetujui hajatan pelaksanaan kuasi reorganisasi dapat terlaksanaBapepam tidak segan memanggil dan meminta klarifikasi jika nanti terdapat selisih cukup besar antara proyeksi dengan realisasi
Rencana penghapusan saldo defisit senilai Rp 34,98 triliun itu telah disampaikan pada Bapepam-LKSumber untuk menghapus defisit berasal dari selisih transaksi perubahan ekuitas asosiasi dan entitas anak serta tambahan modal disetor sebesar Rp 24,80 triliunDengan skema itu modal dasar perseroan turun ke level Rp 45,60 triliun dari sebelumnya Rp 80 triliunBegitu pun untuk modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp 12,26 triliun dari sebelumnya Rp 21,51 triliun
Manajemen akan melunasi fasilitas pinjaman senilai USD 597 juta kepada kreditur yang dikoordinir Credit Suisse AGPelunasan itu bakal dituntaskan dalam waktu dekat dan tidak dalam kondisi gagal bayarItu dilakukan manajemen merespon kondisi terkini terkait jatuhnya harga saham Bumi Plc, yang sebelumnya bernama Vallar Plc, di bursa LondonPenurunan harga saham Bumi Plc itu menyulut nilai jaminan utang ke Credit Suisse turun.
Merujuk kepada laporan keuangan BNBR, perusahaan bersama Long Haul Holding Ltd mengadakan perjanjian pinjaman dengan Credit Suisse AG, cabang SingapureTotal nilai utang USD 1,35 miliar atau sekitar Rp 12,15 triliun dan dijamin oleh saham Bumi PLCFasilitas kredit yang diterima BNBR sebesar USD 597 jutaDan, hingga 30 Juni 2011 fasilitas yang digunakan sebesar USD 542 jutaPinjaman itu bakal jatuh tempo pada 2 Maret 2012(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Kepala BIN jadi Komut PT DGI
Redaktur : Tim Redaksi