"Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim lebih tinggi," ujar Sukarno, CEO BNI Surabaya (dulu bernama Pemimpin Wilayah 06 BNI), di sela pemaparan kinerja BNI Wilayah Surabaya Triwulan II 2011.
Sektor unggulan tersebut antara lain perdagangan, hotel, restoran, industri pengolahan, sektor pertanian, jasa keuangan dan perusahaan, serta, pengangkutan dan komunikasi
BACA JUGA: USD 1,96 M untuk Akuisisi Tiga Perusahaan
"Pengembangan industri pengolahan antara lain mencakup industri semen, industri pengolahan bahan makanan, industri pupuk, baja atau logam dasar, dan kertas," ujarnya.Penyaluran kredit selama Januari-Juni 2011 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 20,27 persen (year on year) dengan realisasi Rp 10,97 triliun
BACA JUGA: Edukasi, BII Target Tambah 50 Ribu Pengguna M-Banking
Sehingga, total pencapaian penyaluran kredit BNI selama enam bulan pertama mencapai Rp 15,2 triliun.Kredit konsumer tumbuh 51,4 persen dengan realisasi Rp 2,063 triliun, kredit kecil membukukan Rp 3,443 triliun atau growth 28,8 persen, sedangkan segmen menengah tersalurkan Rp 5,468 triliun atau naik 13,3 persen
Untuk DPK (dana pihak ketiga), Sukarno menyebut total dana selama semester pertama Rp 18,4 triliun atau naik 9,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu
BACA JUGA: Nilai Kapitalisasi RI Tertinggi di Asia-Pasifik
Rinciannya, tabungan tumbuh 12,9 persen dengan membukukan Rp 7,926 triliun, giro Rp 3,703 triliun atau naik 16,9, dan deposito tumbuh 2,6 persen menjadi Rp 6,757 triliun"Saat ini, kami memang fokus pada dana murah agar penyaluran kredit juga lebih murah," pungkasnya(dio/fat)BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN akan Putus Dua Ribu Pelanggan
Redaktur : Tim Redaksi