Corporate Secretary ADRO, Devindra Ratzarwin, mengatakan pihaknya berharap semua akuisisi bisa terealisasi dan tuntas pada tahun ini
BACA JUGA: Edukasi, BII Target Tambah 50 Ribu Pengguna M-Banking
"Mudah-mudahan bisa kita akuisisi semuanya," ujarnya di Jakarta, Selasa (09/08) malam.Saat ini ADRO tengah mengincar cadangan minimal 100 juta ton batubara low range di kisaran 5 ribu kalori
Untuk semua proses akuisisi tersebut, pihaknya meyakini tidak membutuhkan dana pinjaman baru
BACA JUGA: Nilai Kapitalisasi RI Tertinggi di Asia-Pasifik
Perusahaan batubara itu masih memegang dana kas mencapai USD 600 juta dan standby facility sekitar USD 610 jutaSelain itu, belum lama ini ADRO melalui anak usahanya, PT Adaro Indonesia, mendapat kucuran pinjaman sebesar USD 750 juta dari beberapa bank asing dan lokal
BACA JUGA: PLN akan Putus Dua Ribu Pelanggan
Menurut Davindra pinjaman tersebut bisa juga digunakan untuk pembayaran akuisisi tambangDalam pinjaman tersbut, DBS Bank Ltd, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Oversea-Chinese Bank Corporation Limited, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd cabang Singapura dan Jakarta menjadi lead arrangers.Fasilitas pinjaman itu berjangka waktu 10 tahun dengan bunga LIBOR plus Applicable MarginADRO selaku induk dari Adaro Indonesia akan menjadi penjamin dalam fasilitas pinjaman ini.
Sebelumnya, Presiden Direktur ADRO, Garibaldi Thohir, menyatakan kesiapannya untuk mengakuisisi tambang baru di wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan serta Sumatra SelatanTambang yang perseroan incar terlebih dahulu harus memenuhi kriteria cadangan terbukti minimal 100 juta ton batu bara kandungan 5 ribu kilo kalori(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Apresiasi The Fed
Redaktur : Tim Redaksi