BNI Clear Dalam Dugaan Suap Pejabat

Jumat, 25 Oktober 2013 – 07:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan angkat bicara mengenai adanya dugaan sejumlah pejabat bank milik pemerintah yang disebut menerima sogokan dari Diebold Inc, perusahaan penyedia anjungan tunai mandiri (ATM) terbesar di Amerika Serikat (AS).

Dahlan menuturkan dari sekian banyak perbankan BUMN, yang sudah memberikan laporan dan tidak terlibat mengenai kasus sogokan pejabat adalah BNI.

BACA JUGA: Juklak Hasil Mediasi BRI Harus Spesifik

"Laporan dari bank-bank BUMN ternyata BNI tidak (terlibat-red) karena BNI tidak menggunakan jasa itu. Kalau yang lainnya saya belum tahu, karena di situ kan ditulis bank milik pemerintah bukan Bank BUMN secara khusus, jadi bisa saja yang dimaksud bank yang lain termasuk di dalamnya BPD," ujar Dahlan di Jakarta, Kamis (24/10).

Berdasarkan dokumen SEC, hadiah yang diberikan untuk para pejabat bank pemerintah berupa akomodasi perjalanan ke Disneyland, Las vegas, Eropa, Paris dan Bali. Hadiah tersebut, disebut oleh Diebold sebagai training atau kepentingan bisnis lainnya.

BACA JUGA: Sebanyak 1.759 SNI Direvisi

Nah karena baru BNI yang melapor, Dahlan meminta laporan dari perbankan BUMN lain mengenai dugaan kabar tersebut. Dahlan menduga ada oknum dibalik ini. Sebab kecil kemungkinan ada pejabat yang memanfaatkan waktu untuk berpergian ke luar negeri.

"Ya saya tetep minta laporan dan pasti ini keliatannya bukan perusahaan, tapi oknum-oknum. Enggak mungkin kan ada perusahaan jalan-jalan ke Eropa," tutur dia.

BACA JUGA: Investasi Terancam Menyusut

Kalaupun nanti terbukti ada yang terlibat, bekas Dirut PLN ini tak segan akan memberikan sanksi tegas berupa pemberhentian. "Pokoknya sudah tidak ada ampun. Ya silahkan diusut," pintanya.

Seperti diketahui, Diebold Inc, perusahaan penyedia ATM terbesar di Amerika Serikat (AS), harus membayar denda sekitar US$ 48,1 juta gara-gara terbukti menyuap pejabat bank di Tiongkok dan Indonesia. Penyuapan tersebut atas pengadaan mesin ATM pada tahun 2005 hingga 2010.

Cabang Diebold di Tiongkok dan Indonesia sudah mengeluarkan uang sebanyak US$ 1,75 juta atau Rp 17,5 miliar untuk menyuap pejabat senior di bank milik pemerintah. Suap ini diberikan demi memuluskan kepentingan bisnisnya di dua negara tersebut. Dalam dokumen Securities and Exchange Commission (SEC) menyebut Diebold menjual ATM dan produknya kepada bank BUMN di Indonesia. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Energi Aman, Telekomunikasi Terancam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler