JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) memberikan modal kepada negara untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bagi TNI dan Polri sebesar Rp600 miliarPemberian modal ini dalam bentuk fasilitas kredit yang tertuang dalam sebuah perjanjian kredit induk dengan jangka waktu 8 tahun
BACA JUGA: Waspadai Aksi Profit Taking
Ini pertama kali dilakukan pemerintah dengan Bank dalam negeri.Bertempat di kantor Kementrian keuangan, Jakarta, Senin (4/10) ditandatangani perjanjian kerjasama untuk pembiayaan alutsista ini
BACA JUGA: BTN Genjot Kredit Perumahan
Penandatanganan kerjasama ini disaksikan oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.Dalam sambutannya, Agus mengatakan bentuk fasilitas kredit yang dikucurkan PT BNI dalam upaya memenuhi kebutuhan pendanaan pengadaan alutsiswa yang mencapai Rp1 triliun dalam satu tahun
‘’Meski masih banyak kebutuhan dana untuk alutsista, namun langkah hari ini menunjukkan arah yang lebih baik
BACA JUGA: Pertamina Kendalikan Blok ONWJ
Karena selama ini, hampir seluruh alutsista TNI dan Polri berasal dari pinjaman komersial luar negeriBentuk pinjaman ini yang harus kita sempurnakan dan perbaiki,’’ kata Agus.Sementara itu, Direktur Utama PT BNI Gatot Suwondo mengatakan bahwa selain pada Kemenkeu, PT BNI juga telah menyalurkan kredit ke berbagai BUMN strategis lainnya seperti PT PAL, PT Pindad, PT Dahana, PT Austamindo dan PT Bhineka Persada MarketindoNilainya hingga Agustus 2010 mencapai Rp2,26 triliun.
‘’Pencairan pinjaman dalam negeri Alutsista ini diproyeksikan mulai direalisasikan di triwulan ke IV-2010Suku bunga yang diberikan dalam fasilitas kredit ini yakni sebesar Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) + 1,1 persenPemerintah RI mulai melakukan program Pinjaman Dalam Negeri (PDN) untuk dilengkapi dengan PMK nomor 90/PMK.08/2010,’’ jelas Gatot(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewati 3500, IHSG Terus Terkerek
Redaktur : Tim Redaksi