Lewati 3500, IHSG Terus Terkerek

Jumat, 01 Oktober 2010 – 03:03 WIB

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirkan terus melajuPrediksinya indeks dalam jangka pendek akan bisa bertengger di level 3550

BACA JUGA: KPPU Minta Chandra Asri-Tri Polyta Tunda Merger

Peluang itu terbuka menyusul bergairahnya pelaku pasar dalam berburu saham
Apalagi, indeks kemarin sukses melangkahi titik dan rekor baru di posisi 3500

BACA JUGA: KPPU Dituding Langgar Aturan



Tetapi, kondisi tersebut, menurut sejumlah analis, masih juga menyimpan potensi koreksi
Aksi profit taking bisa datang tiba-tiba seiring dengan fluktuasi pasar yang tidak bisa ditebak

BACA JUGA: Petani Tolak Konvensi Tembakau

Kare itu, mereka menyarankan investor agar tetap mewaspadai informasi dan perkembangan terkini seputar market terutama yang datang dari faktor internal

"Trennya masih menanjakTetapi, tidak menutup kemungkinan untuk mengalami koreksi," ucap Gema Merdeka Goeryadi, analis UOB Kay Hian Securities, ketika dihubungi Indo Pos (grup JPNN) di Jakarta, Kamis (30/9)

Aksi profit taking itu, sebut Gema,  menyimpan sejumlah peluangKalau seandainya hari ini indeks mengalami koreksi, maka aksi beli akan tetap derasBiasanya, aksi profit taking dimanfaatkan investor selain untuk melepas saham dengan valuasi tinggiJuga dimanfaatkan untuk berburu saham dengan harga terendahPilihan realistisnya adalah mengoleksi saham-saham lapis kedua yang belum banyak tersentuh"Saham-saham unggulan mahal, investor banting setir ke saham second line," tambahnya.

Indeks hari ini, sambung Gema, akan bergerak pada level support 3417 dan level resistensi 3550Saham lapis dua masih menyimpan potensi keuntunganSaham-saham itu seperti Asahimas Flat Glass (AMFG), Intraco Penta (INTA), Mitra Adiperkasa (MAPI), dan Indika Energy (INDY)"Saham lapis kedua yang bakal menjadi rebutan," ujar Nico Omer Jonkheer, Analis Valbury Securities, ketika dihubungi terpisah

Sementara itu, sentimen dari dalam negeri masih sepiData inflasi yang belum dirilis bakal menjadi satu-satunya sentimen yang akan mewarnai marketTetapi, para analis berpandangan data inflasi yang akan dimunculkan tersebut diperkirakan lebih bagus dari edisi sebelumnya"Ini juga akan mendorong indeks tetap kuatKemarin indeks juga sukses berbalik arah dan melawan arus pada menit-menit terakhirItu sebagai bukti indeks untuk jangka pendeks masih kuat," tutur Nico

Pada penutupan perdagangan Kamis, (30/9), Indeks ditutup menguat 5,832 poin (0,16 persen) ke level 3.501,296Sedangkan Indeks LQ45 turun tipis 0,189 poin (0,02 persen) ke level 651,929Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 160.442 kali pada volume 6,772 miliar lembar saham senilai Rp 5,922 triliunSebanyak 121 saham naik, 125 saham turun dan 61 saham stagnan.

Bursa-bursa Asia didominasi koreksiIndeks Hang Seng turun 20,50 poin (0,09 persen) ke level 22.358,17Indeks Nikkei 225 turun tajam 190,03 poin (1,99 persen) ke level 9.369,35Indeks Strait Times turun 8,05 poin (0,26 persen) ke level 3.097,98Indeks KOSPI menguat tipis 6,36 poin (0,34 persen) ke level 1.872,81.

Saham-saham yang menguat tinggi dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 4.600 ke Rp 27.600, Merck (MERK) naik Rp 1.500 ke Rp 85.000, BTPN naik Rp 1.400 ke Rp 12.200, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 1.200 ke Rp 7.400Sementara saham-saham yang mengalami penurunan di jajaran top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 650 ke Rp 20.700, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 18.400, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 250 ke Rp 19.450, Unilever (UNVR) turun Rp 200 ke Rp 16.850(far/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Evaluasi Kinerja Semua Deputi Kemenkop UKM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler