BNN Ajak K/L Terlibat P4GN demi Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 12 Juli 2018 – 17:13 WIB
Menkopolhukam Wiranto dan Kepala BNN Heru Winarko dalam puncak peringatan Hari Antinarkotika Internasional (HANI) di Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (12/7). Foto: BNN for JPNN

jpnn.com, BOGOR - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko mengharapkan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bisa masuk dalam rencana anggaran biaya (RAB) di kementerian/lembaga (KL) dan semua instansi pemerintah. Menurutnya, masuknya P4GN dalam RAB K/L akan menjadi ikhtiar bersama dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.

"Narkoba adalah musuh kita bersama sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita mengharapkan dukungan dalam menjalankan program P4GN di masing K/L. Kita mengharapkan P4GN dimasukkan RAB rencana kerja di kementerian masing-masing," ujar Heru saat menyampaikan kata sambutan dalam peringatan Hari Antinarkotika Internasional (HANI) 2018 di Balai Besar Rehabilitasi BNN Jalan HR Edi Sukma, Watesjaya, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/7).

BACA JUGA: Wiranto Melampaui Wewenang Sebagai Menteri dan Wanbin Hanura

Puncak peringatan HANI 2018 BNN dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mewakili Presiden Joko Widodo. Pejabat negara lainnya yang hadir pada acara itu adalah Menteri Dalam Negeri Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Ketua KPK Agus Rahardjo, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai, serta para mantan kepala BNN termasuk Budi Waseso yang kini memimpun Bulog.

Heru menegaskan, upaya memerangi narkoba harus dilakukan secara bersama-sama oleh K/L, instansi pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. Harapannya, berbagai upaya yang telah dilakukan BNN selama ini juga bisa maksimal.

BACA JUGA: Sambut HANI, BNN Ajak Semua Pihak Kompak Perangi Narkoba

Lebih lanjut Heru mengatakan, BNN dalam rangka menjalankan P4NG telah mencatat capaian-capaian yang perlu terus ditingkatkan. Di antaranya, BNN berhasil merehabilitasi 18.311 penyalahguna narkoba.

Selain itu, BNN juga memberikan layanan pasca-rehabilitasi kepada 7.329 penyalahguna narkoba. "Kami juga berdiskusi dengan Dirjen PAS, kalau ada oknum pegawai yang pengguna bisa ditampung di sana," ujarnya.

BACA JUGA: KPU Bantah Diintervensi Wiranto Soal Kepengurusan Hanura

Mantan Deputi Penindakan KPK itu menambahkan, BNN sudah mengembangkan balai rehabilitasi di Lido sebagai pusat pengkajian, pelayanan dan pelatihan. Banyak mahasiswa dan dosen termasuk dari Thailand yang terlibat dalam penelitian di fasilitas unggulan BNN itu.

Bahkan, Deputi Rehabilitasi BNN juga menjadi pakar di mancanegara. BNN juga melibatkan beberapa pihak untuk berkoordinasi dengan mancanegara.

Heru menuturkan, sudah ada sejumlah kasus narkoba yang berhasil diungkap aparat penegak hukum dengan barang bukti yang disita sabu 4.71 ton, ganja dan ekstasi. Pada 2016, BNN juga menangani 21 kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan nilai sitaan mencapai Rp 261 milar.

Adapun pada 2017, BNN juga mengungkap kasus TPPU dengan barang bukti berupa aset lebih dari Rp 105 miliar. "Bulan Februari 2018, BNN berhasil menyita TPPU dari satu sindikat sebesar Rp 6,4 triliun. Ada sekitar 15 negara yang menerima aliran dana tersebut," ungkapnya.

Heru menjelaskan, aset-aset jaringan penjahat narkoba yang disita akan digunakan untuk mendukung kinerja aparat dalam menegakkan hukum. Pada 2017, BNN telah menerima barang rampasan negara berasal dari kasus narkoba sebanyak Rp27,240 miliar.

Sedangkan Menkopolhukam Wiranto mengatakan, program yang dijalankan BNN harus didukung oleh semua K/L dan masyarakat Indonesia. Sebab, ancaman narkotika harus dilawan secara bersama-sama oleh semua elemen masyarakat.
"Inilah yang kita sebut perang semesta. Perang kita semua melawan narkoba. Kalau itu kita lakukan, insyaallah kita bisa menang," jelasnya.

Mantan Panglima ABRI itu juga menyinggung tentang narkoba sebagai ancaman serius bagi anak muda, sehingga mengancam masa depan bangsa. Karena itu, anak muda harus disadarkan bahwa sejatinya narkoba itu kenikmatan sesaat tapi menghancurkan dalam jangka panjang.

"Apa pun langkah untuk melawan narkoba harus kita dukung bersama-sama. Gerakan ini harus secara masif dilakukan," jelas Wiranto.

Pada peringatan HANI 2018, BNN juga memberikan sejumlah penghargaan kepada pihak-pihak yang berjasa dalam mendukung pemberantasan narkoba di Indonesia. Wiranto menyerahkan sertifikat penghargaan P4NG kepada sejumlah pihak, antara lain Mendagri Tjahjo Kumolo, Kemenhub, KemenPAR, Komandan KRI Sigurot, Pemerintah Kota Binjai, Hary Tanoesoedibjo (MNC Group), Citilink Indonesia, PP Property, Cinemaxx Global, Dr Suyanto (akademisi), Garda Mencegah dan Mengobati (lembaga swadaya masyarakat), serta praktisi teknologi informasi Aryo Maulana.(jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU: Tak Ada Intervensi Menko Polhukam dalam Masalah Hanura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler