JAKARTA - Nasib Deni Carmelita, istri tersangka teroris Pepi Fernando sebagai pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) masih belum diputuskanSebab, hingga kini lembaga antinarkotika yang dipimpin Gories Mere masih terus membahas nasibnya setelah ditetapkan penyidik Mabes Polri sebagai tersangka
BACA JUGA: JAM Was Tuding Kada Tekan Jaksa
"Kami memang masih berkoordinasi dengan badan kepegawaian
BACA JUGA: Sekdaprov Bengkulu, Kalteng dan Sumbar Sudah Ditetapkan
Sumirat mengaku Deni merupakan anak buahnya
BACA JUGA: Pemekaran, Kemendagri Akui Tak Bisa Paksa DPR
Menurutnya, BNN akan memperlakukan Deni sesuai dengan prosedur yang adaLebih lanjut Sumirat mengaku kaget saat mendengar kabar bahwa anak buahnya itu ditangkap oleh Densus 88 lantaran dianggap mengetahui rencana peledakan yang dilakukan Pepi, suaminyaDia juga merasa prihatin lantaran Deni harus ditahan penyidik"Tapi bagaimana pun hukum harus tetap dilaksanakan," ucapnya
Sumirat mengenal sosok Deni sebagai wanita yang supelSebab, lanjutnya, Deni merupakan salah satu pegawainya yang paling dekat dengan wartawanSebab, sehari-hari, Deni adalah staf BNN yang tugasnya adalah menghubungi para wartawan jika ada rilis atau konfrensi pers di BNN
Hubungan Deni dengan wartawan adalah ketika BNN hendak melakukan konfrensi pers terkait penangkapan bandar narkoba pada Kamis (21/4) silamDia yang menghubungi semua wartawan"Ternyata kan waktu itu ada penemuan bom di gereja (Gereja Christ Cathedral) BSD) yang dibuat suaminya," kata Sumirat
Namun saat itu Deni tidak menunjukkan sikap yang anehBahkan seperti biasa bersenda gurau dengan para wartawanJadi Sumirat mengaku tidak tahu menahu jika anak buahnya itu ternyata menyembunyikan aksi suaminya yang ternyata teroris
Sebelumnya, sumber Jawa Pos menjelaskan penangkapan jaringan Pepi memang justru datang dari Deni CarmelitaPenyidik saat itu memeriksa ulang CCTV BNN dan melihat ada kegelisahan pada diri Deni tanggal 14 Maret laluDeni lalu diikuti dan muncullah nama Pepi dalam radar polisi
Di bagian lain Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan hingga kini pihaknya masih memeriksa secara intensif belasan tersangka teroris jaringan PepiSelain itu, Polda Aceh juga masi terus memeriksa tujuh tersangka yang ditangkap Rabu (27/4) lalu
Menurutnya dari tangan para tersangka itu, polisi menemukan barang bukti bahan-bahan bom dalam jumlah yang besarMisalnyabarang bukti berupa 1 karung berisi 15 kg belerang, tas tenda, tenda parasut, potongan besi, dan bahan detonator bom"Itu bahan baku yang sifatnya siap untuk diracik," ucap Boy kemarin
Bahkan, lanjut Boy, pihaknya menduga kelompok ini kerap melakukan percobaanPasalnya dari beberapa bungkus barang bukti itu sudah dalam kondisi tidak utuh."Apakah diujicobakan di sekitar Aceh atau sampai ke Jakarta itu yang kami masih selidikiKalau benar, kami coba temukan siapa saja yang mendistribusikan," ucap mantan Kanit Negosiasi Densus 88 itu
Di bagian lain, pengacara Imam Firdaus, Juan Ferry, mengatakan bahwa kliennya terlibat dalam tindakan terorisme karena motif ekonomiMenurut dia, kliennya ingin mendapat informasi eksklusif dari Pepi untuk ditayangkan di tempatnya bekerja, Global TV"Dia sholat saja tidak lima waktu, bagaimana bisa jadi teroris," kata Ferry saat ditemui di Kejaksaan Agung kemarin (28/4).
Ferry mengungkapkan, dalam UU Pers seorang jurnalis memiliki hak untuk menemui narasumbernyaBaik itu teroris maupun pemimpin gerakan separatis"Tapi memang seharusnya kalau ada kejahatan ya dilaporkan," katanya(kuh/aga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Siapkan Tiga SK Penonaktifan
Redaktur : Tim Redaksi