BNP2TKI Gandeng GKBI Syariah Gelar Pelatihan Batik Bagi TKI Purna

Jumat, 08 Mei 2015 – 15:57 WIB
BNP2TKI dan GKBI Syariah menggelar pelatihan produksi batik buat TKI Purna di Sragen, Jawa Tengah, 6-7 Mei lalu. Foto: ist

jpnn.com - SRAGEN - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melebarkan sektor pemberdayaan bagi TKI Purna. Dari kelanjutan pilot project Integrasi Pemberdayaan TKI Purna yang telah dilaksanakan di beberapa kabupaten, BNP2TKI melaksanakan pelatihan produksi batik, di Sragen, Jawa Tengah, 6-7 Mei kemarin.

Ajang pelatihan ini digelar bekerjasama dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) Syariah. "50 TKI Purna mengikuti pelatihan terintegrasi dari BNP2TKI berupa produksi batik," kata Manajer Umum GKBI Syariah, Muhammad Ali, Jumat (8/5).

BACA JUGA: Bareskrim Geledah RSUD Embung Fatimah Batam

Integrasi pemberdayaan yang menjadi pilot project BNP2TKI ini meliputi tiga hal yakni; membentuk dan mengorganisir kelompok Purna TKI melalui mitra lokal, memberikan pelatihan praktek usaha yang akan terfasilitasi oleh profesional business/off taker, dan memfasilitasi akses permodalan melalui lembaga keuangan bank atau nonbank.

Muhammad Ali mengatakan, GKBI Syariah ingin membangkitkan kembali produksi batik di daerah-daerah melalui entitas pekerja produsen batik, dimana TKI Purna dapat menjadi salah satu sasarannya.

BACA JUGA: Jaksa Agung Tegaskan Lagi, Mary Jane Tak Diizinkan ke Filipina

"GKBI Syariah memfasilitasi pembelian produk yang diproduksi oleh para entitas di setiap daerah tersebut kepada mitra GKBI yaitu: batik fractal, gallery GKBI, lumbung batik, dan lainnya selama memenuhi standar yang diberikan. Di samping itu, nantinya akan ada fasilitasi pembiayaan modal kerja berupa kain mori kepada produsen," ujarnya.

Sementara dari salah seorang Tenaga Profesional BNP2TKI, Anjani Amitya Kirana menambahkan, dengan adanya integrasi pemberdayaan ini TKI Purna bisa mandiri secara finansial, ekonomi dan sosial. "Sehingga saat kembali ke negara penempatan tidak hanya sebagai tenaga kerja (hard skill) saja, tetapi sebagai pengusaha," katanya. (adk/jpnn)

BACA JUGA: Jepang Tunggu Keseriusan Indonesia Beli Pesawat Militer Multifungsi Ini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Teliti Berkas Novel Baswedan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler