jpnn.com - SRAGEN - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melebarkan sektor pemberdayaan bagi TKI Purna. Dari kelanjutan pilot project Integrasi Pemberdayaan TKI Purna yang telah dilaksanakan di beberapa kabupaten, BNP2TKI melaksanakan pelatihan produksi batik, di Sragen, Jawa Tengah, 6-7 Mei kemarin.
Ajang pelatihan ini digelar bekerjasama dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) Syariah. "50 TKI Purna mengikuti pelatihan terintegrasi dari BNP2TKI berupa produksi batik," kata Manajer Umum GKBI Syariah, Muhammad Ali, Jumat (8/5).
BACA JUGA: Bareskrim Geledah RSUD Embung Fatimah Batam
Integrasi pemberdayaan yang menjadi pilot project BNP2TKI ini meliputi tiga hal yakni; membentuk dan mengorganisir kelompok Purna TKI melalui mitra lokal, memberikan pelatihan praktek usaha yang akan terfasilitasi oleh profesional business/off taker, dan memfasilitasi akses permodalan melalui lembaga keuangan bank atau nonbank.
Muhammad Ali mengatakan, GKBI Syariah ingin membangkitkan kembali produksi batik di daerah-daerah melalui entitas pekerja produsen batik, dimana TKI Purna dapat menjadi salah satu sasarannya.
BACA JUGA: Jaksa Agung Tegaskan Lagi, Mary Jane Tak Diizinkan ke Filipina
"GKBI Syariah memfasilitasi pembelian produk yang diproduksi oleh para entitas di setiap daerah tersebut kepada mitra GKBI yaitu: batik fractal, gallery GKBI, lumbung batik, dan lainnya selama memenuhi standar yang diberikan. Di samping itu, nantinya akan ada fasilitasi pembiayaan modal kerja berupa kain mori kepada produsen," ujarnya.
Sementara dari salah seorang Tenaga Profesional BNP2TKI, Anjani Amitya Kirana menambahkan, dengan adanya integrasi pemberdayaan ini TKI Purna bisa mandiri secara finansial, ekonomi dan sosial. "Sehingga saat kembali ke negara penempatan tidak hanya sebagai tenaga kerja (hard skill) saja, tetapi sebagai pengusaha," katanya. (adk/jpnn)
BACA JUGA: Jepang Tunggu Keseriusan Indonesia Beli Pesawat Militer Multifungsi Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Teliti Berkas Novel Baswedan
Redaktur : Tim Redaksi