jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyesalkan sejumlah pemerintah daerah di wilayah rawan bencana yang kurang sigap dalam penganggaran untuk penanggulangan bencana. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan dari total anggaran APBD, kebanyakan daerah hanya menyiapkan 0,1 persen untuk dana penanganan awal bencana.
"Di nasional kita prioritaskan dana bencana. Begitu dijabarkan ke daerah hanya kurang dari 0,1 persen yang disiapkan, bagaimana bisa menanggulangi bencana kalau begitu," ujar Sutopo dalam diskusi 'Bencana Kita' di Jakarta Pusat, Sabtu, (18/1).
BACA JUGA: Susah Koordinasi, BNPB Pernah Ditolak Urus Sinabung
Sutopo memberi contoh Provinsi Banten. Wilayah Banten, ujarnya, termasuk yang rawan bencana seperti banjir dan longsor. Namun, jumlah dana dari APBD yang disiapkan untuk bencana hanya sekitar Rp 300 juta. Ini, kata dia, justru mempersulit daerah untuk melakukan langkah awal penanganan bencana.
"Dana itu kurang sekali. Sehingga menyulitkan daerah mereka sendiri untuk melakukan penanganan bencana. Di satu sisi untuk kecepatan ketepatan berikan respon, tapi juga supaya miliki anggaran yang memadai," sambung Sutopo.
BACA JUGA: SBY Menulis Tentang Nazaruddin dan Seseorang
Seharusnya, kata Sutopo, Pemda menyiapkan 1 persen dari APBD untuk penanganan awal bencana. Terutama di disiapkan pada awal tahun di mana siklus bencana sering terjadi. Dana itu penting, karena jika bencana terjadi di awal tahun, APBD belum ditandatangani sehingga Pemda sudah memiliki cadangan dana untuk penanganan bencana.
"Harusnya siapkan 1 persen dari total untuk anggaran daerah. Idealnya begitu. Itu untuk pra bencana. Minimum. Di luar pada saat tanggap daruratnya, sudah harus ada anggaran sendiri," tandas Sutopo. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Yusril Siap Dampingi Nazar Buka Peran Ibas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Masuk Unggulan Cawapres
Redaktur : Tim Redaksi