jpnn.com - JAKARTA- Darurat asap kembali terjadi di di Sumatera dan Kalimantan. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho khawatir asap juga akan merambat ke negara tetangga. Terutama di Malaysia dan Singapura.
"Asap tidak terlihat asap masuk Singapura dan Malaysia tapi tetap perlu diantisipasi," ujar Sutopo saat dihubungi, Sabtu, (5/9).
BACA JUGA: Usut Kasus Pelindo II, DPR Pastikan Bentuk Pansus
Dua negara itu sudah menjadi langganan menerima asap dari kebakaran hutan Indonesia. Bahkan dua negara itu sudah sering melayangkan protes ke Indonesia karena asap yang mengganggu.
Menurut Sutopo, asap berpotensi menuju ke Singapura karena kondisi musim saat ini di mana ada tekanan rendah di sekitar Laut Tiongkok Selatan dan Filipina. Terutama asap yang berhembus dari Pulau Sumatera.
BACA JUGA: Anang Ditantang Tuntaskan Korupsi Pelindo II, Berani Gak Ya?
"Belajar dari 2013 2014, maka bisa menyebabkan kerugian dan gangguan di Singapura. Karena itu pemadaman masih terus dilakukan," imbuh Sutopo.
Sutopo mengatakan, berdasarkan Arahan Presiden Joko Widodo sejak Januari 2015 lalu koordinator untuk pemadaman titik api berada di bawah kendali Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. BNPB hanya bersifat membantu. Untuk penanganan ini, BNPB menyediakan dana Rp 385 miliar. (flo/jpnn).
BACA JUGA: Lino tak Takut Polisi, Tapi Takut Media
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet: Istana Bikin Gaduh, Kejagung Lebih Gaduh Lagi
Redaktur : Tim Redaksi