BNPT dan Uni Eropa Kerja Sama Menghadapi Ancaman Terorisme

Jumat, 13 Mei 2022 – 19:41 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Uni Eropa (UE) untuk menangkal penyebaran paham radikal di kalangan masyarakat.

Kerja sama ini dilakukan dengan menggelar seminar dengan tajuk Preventing Terrorist Attacks and Fighting Radicalization Through Better Detection of Weak Signals and Information Sharing pada Kamis (12/5).

BACA JUGA: Ratusan Anggota NII Cabut Baiat, Perekat Nusantara Apresiasi Tiga Institusi Ini Termasuk BNPT

"Kegiatan seminar ini dapat meningkatkan kerja sama dalam penanggulangan terorisme yang selama ini telah dibangun antara Indonesia dengan Uni Eropa," ujar Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dalam siaran persnya, Jumat (13/5).

Mantan Kadiv Humas Polri ini mengatakan tema yang diambil dalam seminar sangat relevan untuk dibahas mengingat ancaman terorisme bergerak secara dinamis dengan memanfaatkan teknologi dan era disrupsi.

BACA JUGA: BNPT Ajak Generasi Z dan Milenial Aktif Menyebarkan Berita Positif di Medsos

Seminar juga membahas pemutakhiran data dan informasi, pemolisian masyarakat dan tantangan dalam menghadapi era disrupsi dan teknologi media digital.

"Beberapa hal dibahas dan ini sangat relevan dalam memperluas pengetahuan dan pemahaman dalam penanggulangan terorisme," tegas Boy

BACA JUGA: BNPT dan Kementerian PPPA Wujudkan Desa Ramah Perempuan Bebas Radikal

Perwakilan UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket menjelaskan pihaknya menempatkan kejahatan terorisme sebagai prioritas utama.

Untuk itu, UE memiliki komitmen dalam mengembangkan kerja sama yang baik dan efektif dalam menanggulangi ancaman terorisme. 

"Ada topik terkait terorisme yang patut dibahas bersama seperti di bidang teknologi dan perkembangan konten terorisme di dunia online," jelasnya. 

Koordinator UE Bidang Penanggulangan Terorisme Ilkka Salmi menyebut negara di dunia harus meminimalisasi pemanfaatan teknologi oleh kelompok terorisme dan meningkatkan kemampuan penegak hukum dalam menanggulangi terorisme.

"Pihak keamanan negara harus paham dengan teknologi baru guna melawan ancaman terorisme termasuk di bidang ancaman siber dan maritim," kata Salmi. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecam Pengeroyok Ade Armando, Kepala BNPT Ingatkan Makna Ramadan


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler