jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang meragukan ancaman teror dari kelompok garis keras seperti Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Telebih lagi, ternyata banyak pihak mengaitkan masalah itu dengan teori konspirasi yang tidak jelas dasarnya.
"Banyak yang tidak care (peduli, red), mereka anggap ini teori konspirasi. Padahal ini ancaman yang sangat nyata, tidak cuma di Indonesia tapi juga negara lain," kata Saud di Jakarta, Minggu (22/3).
BACA JUGA: Calon Ketum Peradi Harus Bersih dari Kasus Pidana
Saud menyampaikan hal itu guna menanggapi tudingan bahwa aparat penegak hukum sengaja memelihara isu terorisme. Tudingan itu muncul lantaran berbagai upaya memberantas kelompok teroris selama ini tak kunjung membuahkan hasil.
Saud mengatakan, memberantas terorisme bukan lah perkara yang mudah. Pasalnya, kelompok-kelompok tersebut memiliki anggota bermental pantang menyerah. "Mereka tak akan selesai sepanjang tujuan mereka memberlakukan syariah Islam di seluruh dunia enggak tercapai," ucap mantan Kepala Densus Antiteror 88 Polri itu.
BACA JUGA: BNPT Sesalkan Isu Terorisme Dikaitkan dengan Konspirasi
Dia bahkan mengakui bahwa saat ini belum ada cara efektif untuk benar-benar menghabisi terorisme. Hukuman pidana berat pun belum tentu mampu membuat pelaku teror bertaubat. "Seperti Abu Bakar Baasyir sampai sekarang masih radikal walaupun sudah dipenjara," katanya.
Karenanya dia mengimbau semua elemen masyarakat untuk mendukung upaya aparat. Saud mengingatkan bahwa masalah terorisme adalah masalah bangsa yang harus dihadapi bersama.
BACA JUGA: Ini Rencana Yasonna Laoly untuk 16 WNI yang Sempat Hilang di Turki
"Harus sama-sama pikirkan cari solusinya, jangan hanya lihat masalah ini dari aspek ideologi, agama. Tapi berbegai aspek kehidupan negara," pungkasnya.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tetap Percayai Megawati, PDIP Tak Tergoda Survei
Redaktur : Tim Redaksi