jpnn.com - JPNN.com - Keluarga Bo terduga pelaku narkoba yang kritis ditembak petugas BNNP Bengkulu melayangkan protes kepada institusi tersebut.
Pihaknya akan membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Karena mereka menilai pihak BNNP Bengkulu lepas tangan, dan tidak menepati janjinya akan bertanggung jawab dalam pengobatan dan penyembuhan Bo.
BACA JUGA: Pria Ini Kritis Ditembak Anggota BNNP di Dadanya
Bahkan Yadi menduga kasus ini terbilang mau disembunyikan dari pihak keluarga maupun media.
“Kita akan terima jika memang anak kita harus di penjara karena bersalah, tetapi ini anak kita belum tentu bersalah sudah main tembak saja.”
BACA JUGA: Gembong Narkoba Jaringan Malaysia Dituntut Hukuman Mati
“Kemudian tanggung jawab dari pihak BNNP Bengkulu yang menyebutkan mau menanggung semua biaya pengobatan Bo tidak ada sama sekali hingga saat ini,” beber Yadi.
Ia juga menjelaskan, pada saat proses penangkapan yang terjadi pada 23 November 2016 tersebut, pihak keluarga baru dikasih tahu kalau Bo dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara karena tertangkap melakukan transaksi narkoba dan tidak dikasih tahu kalau Bo mengalami luka tembak.
BACA JUGA: Kopda Jon dan Pelda Tav, Kalian Sungguh Malu-maluin TNI
Keluarga baru diberi tahu kalau Bo ditembak pada esok paginya, 24 November 2016 jam 08.00 WIB. Kondisi Bo sudah pucat karena kehabisan darah.
“Kita malam kejadian tidak diberitahu sama sekali kalau Bo ditembak, besok paginya baru diberitahu. Jika kita terlambat saja datang pagi itu kemungkinan Bo sudah menjadi mayat,” sesal Yadi.
Saat Bengkulu Ekspress (Jawa Pos Group) menyambangi Bo, ia masih di rawat di salah satu ruangan IGD RSUD M Yunus Bengkulu.
Kondisi Bo saat ini kritis dan mengalami kelumpuhan akibat infeksi dan pendarahan di dalam tubuhnya.
Hingga saat ini proyektil masih bersarang di dalam tubuh Bo tepatnya berada di bagian tulang belakang yang harus dioperasi.(529)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selundupkan Narkoba, Penumpang Lion Air Ditangkap
Redaktur & Reporter : Budi