Pria Ini Kritis Ditembak Anggota BNNP di Dadanya

Kamis, 05 Januari 2017 – 18:55 WIB
Proyektil peluru yang masih bersarang di tubuh Bo, belum dikeluarkan. Foto IST/BE/jpg

jpnn.com - JPNN.com - Seorang tersangka narkoba berinisial Bo, 22, hingga kini masih terbaring di rumah sakit RSUD M Yunus, Bengkulu.

Kondisinya kritis akibat luka tembakan di bagian dada saat penangkapan tersangka di kawasan depan Bank BCA Padang Jati, Kota Bengkulu 23 November 2016 lalu.

BACA JUGA: Gembong Narkoba Jaringan Malaysia Dituntut Hukuman Mati

Proyektil hinga kini masih bersarang di dada tersangka Bo.

Orang tua Bo, Yadi Hariadi menilai apa yang terjadi pada anaknya tidak wajar dan menyalahi prosedur penangkapan. Dia menganggap, penembakan dilakukan terhadap anaknya dinilai berlebihan.

BACA JUGA: Kopda Jon dan Pelda Tav, Kalian Sungguh Malu-maluin TNI

Selain itu, keluarga korban merasa BNNP Bengkulu yang berjanji akan menanggung semua biaya pengobatan, hingga saat ini lepas tangan dan lari dari tanggung jawab untuk mengobati korban.

Menurut keterangan Yadi, peristiwa penembakan itu bermula pada 23 November 2016, anaknya ditelepon oleh seorang temannya untuk mengambil barang.

BACA JUGA: Selundupkan Narkoba, Penumpang Lion Air Ditangkap

Bo lalu berpamitan dengan Yadi sekitar pukul 22.00 WIB yang mengatakan akan pergi sebentar ke rumah temannya.

Pada saat itu Bo yang pergi bersama teman wanitanya bernama Ap disuruh ke kawasan Bank BCA Padang Jati dan di lokasi tersebut sudah menunggu anggota BNNP Bengkulu yang berjumlah 8 orang untuk menangkap Bo, karena diduga akan melakukan transaksi narkoba. Aksi penangkapan pun terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.

Pada saat penangkapan tersebut Bo tertembak anggota BNNP bernama Brigpol HPW. Saat penangkapan Bo tidak memegang narkoba dan juga tidak membawa senjata tajam maupun senjata api. Narkoba jenis sabu itu dipegang Ap, yang kemudian berhasil kabur.

Sedangkan Bo tertembak dari jarak yang kurang lebih hanya 1,5 meter.

“Ini keterangan yang kita dapat dan peroleh langsung dari Bo anak saya saat ia sadar waktu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara,” kata Yadi seperti diberitakan Bengkulu Ekspress (Jawa Pos Group) hari ini.

Selain itu, pada saat penangkapan tidak ada tembakan peringatan sama sekali. Padahal kata Yadi, dalam prosedur penangkapan, jika tersangka tidak membahayakan, seharusnya bukan ditembak di dada, tetapi di kaki yang gunanya untuk melumpuhkan.

“Ini semua keterangan dari Bo anak kita, sangat tidak masuk akal jika prosedur penangkapan harus seperti ini,” tutur Yadi.

Sementara teman Bo yang bernama Ap hingga saat ini masih kabur dan belum ditangkap, padahal dalam proses penangkapan tersebut Ap yang membawa barang haram tersebut.(529)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Gerebek Bandar Narkoba, Hasilnya Minim Banget


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
narkoba  

Terpopuler