Bocah Ini Histeris Terpisah dari Ibunya saat Kapal Terbalik

Selasa, 20 Januari 2015 – 21:54 WIB
Yonal Pambukan (10) memeluk erat ayahnya Martinus. Bocah itu lolos dari maut tetapi terpisah dengan ibunya saat speedboat yang ditumpanginya terbalik di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, Selasa (20/1) sekitar pukul 13.30 Wita. Foto: Ilham/Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - TANJUNG SELOR - Martinus memeluk erat anak bungsunya, Yonal Pambukan (10). Dia terus berupaya menenangkan si bungsu dan dua anaknya lagi, Yakob (15) dan Aloisiunsius Rebabukan (13).

Ketiga anaknya baru saja lolos dari maut setelah speedboat yang ditumpanginya terbalik di Sungai Kayan, tepatnya di antara Desa Teras Baru dan Teras Nawang, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Selasa (20/1) sekitar pukul 13.30 Wita.

BACA JUGA: Ini Kesaksian Sang Bupati Melihat Korban Kapal Terbalik Panik

Namun saat ini Martinus dan ketiga anaknya dilanda kecemasan. Sebab, Katerina Nyonya Hayon (47), ibu ketiga anak itu hilang ditelan derasnya arus Sungai Kayan. Hingga malam ini, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan Katerina dan satu penumpang speedboat Dwi Putra yang hilang lainnya, yaitu Ignatius (28).

Ditemui Radar Tarakan (Grup JPNN.com) di lokasi pengungsian yang berada di komplek Gereja Katedral Buda Maria Samhapta Jalan Skip, Tanjung Selor, Martinus mengatakan, saat kejadian ia masih berada di tempat kerjanya di areal perkebunan karet milik PT Kayan Makmur Sejahtera.

BACA JUGA: Dihantam Arus Sungai Kapal Terbalik, Ini Daftar Nama Korbannya

"Saya kaget. Ini istri saya (termasuk ketiga anaknya) baru pulang dari kampung saya di Larantuka NTT," kata Martinus yang mengaku baru setahun bekerja di perusahaan perkebunan karet tersebut.

Dia berharap, istrinya bisa segera ditemukan dengan selamat. Tidak banyak kata-kata yang mampu diucapkannya. Keharuan begitu terasa di lokasi pengungsian korban speedboat terbalik ketika anak Martinus yang paling bungsu terus menangis histeris.

BACA JUGA: Kapal Terbalik di Bulungan, Dua Penumpang Hilang

"Mamak....mamak...mamak," teriak Yonal memanggil sebutan ibunya saat dipeluk erat Martinus.

Ketua Kerukunan Keluarga Besar Nusa Tenggara Timur (KKBNTT) Kabupaten Bulungan Alfonsus Adil mengakui, mayoritas penumpang speedboat terbalik adalah warga NTT. Untuk itu, dia berharap, pihak perusahaan agar bertanggungjawab.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan warga NTT lainnya untuk mempersiapkan peti jenazah sebagai antisipasi awal," ujarnya.

Kapolres Bulungan AKBP Eka Wahyudianta mengaku, kondisi arus sungai yang cukup deras dan keruh menyulitkan pencarian dua korban hilang.

“Saya berharap korban segara ketemu,” harap Eka singkat.

Sementara itu, kabar terbaru disampaikan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulungan, Dharmawan, pencarian korban hilang telah dihentikan dan dilanjutkan besok pagi.

"Karena kondisinya tidak memungkinkan dan peralatan tidak memadai. Akan tetapi kami terus memantau siapa tahu ada masyarakat yang melaporkan penemuan," kata Dharmawan.(*/isl/keg/ris/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Runaway Juanda Rusak, AP Berkilah Karena Hujan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler