jpnn.com, TIONGKOK - Pupus sudah harapan Liu untuk menyembuhkan anaknya dari kecanduan berat terhadap internet.
Putra Liu yang tidak disebutkan namanya itu dipulangkan dari kamp khusus untuk para penggila dunia maya setelah tinggal selama dua hari.
BACA JUGA: Bocah 13 Tahun Digauli Ayah Tiri, Baru Terungkap Setelah Setahun
Bukan karena sembuh, melainkan arena sudah tak bernyawa.
Remaja 18 tahun itu mengalami tanda-tanda penyiksaan saat berada di fasilitas yang biasa disebut dengan boot camp itu.
BACA JUGA: KPAI: Setop Menyebar Video Kekerasan di Sekolah Asrama
Liu mengirim anaknya ke boot camp yang terletak di Kota Fuyang, Provinsi Anhui, itu Kamis malam (3/8).
Dua hari kemudian dia ditelepon oleh pengelola. Putranya dilarikan ke rumah sakit.
BACA JUGA: KPAI: Indonesia Darurat Perlindungan Anak
Tak sampai dirawat, putranya keburu tewas. Dokter mengungkapkan, ada lebih dari 20 luka eksternal dan beberapa luka internal.
"Jenazah anak saya benar-benar dipenuhi luka dari ujung rambut hingga kaki. Ketika saya mengirim ke pusat rehabilitasi itu, dia masih baik-baik saja," tegas Liu saat diwawancarai koran Anhui Shangbao baru-baru ini.
Boot camp yang tengah naik daun di Tiongkok tersebut kerap mendisiplinkan pasien dengan cara militer.
Mereka juga menggunakan cara-cara yang tak masuk akal agar anak-anak yang menjadi pecandu internet jera.
Misalnya saja, dipukuli hingga diterapi dengan disetrum listrik.
Beberapa "alumnus" boot camp mengklaim dipaksa berdiri selama berjam-jam. Kadang mereka diminta untuk makan di depan toilet dan dilarang tidur. (BBC/Evening Standard/sha/c11/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecanduan Game, ABG Curi Empat Motor Tetangga
Redaktur & Reporter : Natalia