GRESIK - Setelah dapat diselamatkan, korban Yani langsung dilarikan ke IGD RS Semen Gresik. Dia langsung ditangani dr Tholib Bahasuan. Tholib mengatakan, Yani sadar. "Mungkin trauma," ujarnya.
Menurut dia, selain bagian dada luka selebar 3 sentimeter dengan kedalaman 0,5 milimeter, dada, kaki, dan punggung korban memerah. Sekitar pukul 11.30 kedua orang tua korban, Agus Siswanto dan Nur Fadilah, tergopoh-gopoh masuk ke IRD RS Semen Gresik.
"Anak saya bagaiamana dokter?" tanya pekerja pabrik smelter di Gresik itu kepada petugas rumah sakit. Agus lalu diarahkan menuju salah satu ruangan tempat anaknya dirawat.
Wajah pasutri itu semula terlihat panik. Mata Nur Fadilah memerah karena menahan tangis. Pasutri yang tinggal di Jalan Dewi Sekardadu, Desa Ngargosari, Kecamatan Kebomas, Gresik, tersebut langsung berubah ketika menyingkap tabir tempat anaknya dirawat dan melihat Zahriyani Putri Agustin - biasa dipanggil Yani- , selamat.
Nur Fadilah lalu memeluk bocah kelahiran 10 Januari 2005 itu. Yani adalah anak sulung di antara tiga bersaudara. Agus mengatakan, hari itu di sekolah sedang ada remedi bagi siswa yang nilainya kurang bagus. Tapi, anaknya tetap masuk sekolah meski tidak menjalani remedi.
BACA JUGA: Pelaku Penyanderaan Bocah SD Baru Saja Kalah Judi
"Karena anak saya tidak terkena remedi sehingga diperbolehkan keluar kelas," terang Agus.
Saat itu, kata dia, belum waktu istirahat. "Saya dikabari anak saya disandera dari teman-teman Yani," tuturnya. (yad/c10/nw)
BACA JUGA: Kenal di Facebook, Sebulan 78 Kali Berhubungan Badan
BACA JUGA: Pasutri Mencuri Motor Sendiri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gendong Bayi, Wanita Muda Rampas Perhiasan Murid SD
Redaktur : Tim Redaksi