jpnn.com - DELISERDANG - Seorang balita 3 tahun bernama Nasya jatuh dari lantai 3 ke lantai dasar Kualanamu International Airport (KNIA), Kamis (15/1) sekitar pukul 17.25 WIB.
Begitu terjatuh, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Patar Asih tak jauh dari KNIA oleh tim Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Nasya, anak pertama dari dua bersaudara ini jatuh akibat lolos dari pantauan keluarganya. Bocah malang ini tiba di KNIA karena ingin mengantarkan tantenya yang rencananya bertolak ke Jakarta menumpang Lion Air.
BACA JUGA: Mengaku Dipukul dan Diusir Anak, Nenek 80 Tahun Telantar
Informasi dihimpun, Nasya jatuh di sela kaca pembatas eskalator KNIA. Begitu dilarikan ke RS Patar Asih, tim medis di rumah sakit tersebut tak mampu memberikan pertolongan intensif.
Nasya dirujuk ke RS Grand Medistra di Jalinsum Medan-Lubukpakam. Di Grand Medistra, Jonter Siburian (51) dan Berliana Samosir (50) beserta ibu korban Hetty Setiawani (26), warga Jalan Rawe VI Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan, masih berharap agar Nesya dapat diselamatkan.
Tim medis RS Grand Medistra tampak berusaha agar nyawa Nasya dapat diselamatkan. "Puji tuhan, Naysa. Ini opung, hu hu, napa lasak kali. Selamatkan dia ya Tuhan," kata opung perempuan Nasya, Berliana Samosir.
Akibat insiden ini, Tante Nasya membatalkan penerbangannya. Sekitar pukul 18.40 WIB, tante Nasya datang ke RS Grand Medistra. Sayangnya, sekitar pukul 19.13 WIB, Nasya akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RS Grand Medistra.
Mendengar nyawanya tak terselamatkan, Berliana Samosir masih berusaha agar Nasya dapat tertolong. Selain itu, Jonter Siburian juga tampak belum ikhlas ditinggalkan cucu kesayangannya.
Hetty sang ibu juga tampak lemas ketika nyawa sang anak tak mampu diselamatkan. Sang ibu juga tampak dirawat untuk menghilangkan syoknya. "Apa aku bilang sama bapak Nasya. Apa aku bilang. Pintar kali anak aku itu pak. Tahun depan kan sekolah dia," ungkap Hetty yang memeluk ayahnya (opung korban).
Nasya yang dirawat di ruang UGD ditangani dr Dede Fadli Azharie itu tak tertolong nyawanya. Dokter jaga mengatakan, Nasya mengalami patah tulang dasar di bagian kepalanya. Menurut dokter jaga, ketika pasien sudah mengalami patah tulang dasar tengkoraknya, kecil kemungkinan korban bisa tertolong.
"Pendarahan pada paru-paru juga. Sangkaannya patah tulang dasar tengkorak, darah keluar dari terlinga dan hidung," ungkapnya sembari menambahkan, sesampainya di RS Grand Medistra, keadaan Nasya juga sudah buruk.
Bagian yang mengalami patah itu, kata dr Dede, terletak di bagian penyangga otak. Meski pihaknya sudah memberikan pertolongan dengan pijat jantung, namun sayang nyawa Nasya tak dapat diselamatkan.
BACA JUGA: KASN Minta Jokowi Cabut Keppres Sekda Terdakwa
"Kira-kira kecil tingkat keselamatannya. Tulang penyangga otaknya yang patah dan bisa pecah. Itu sangkaannya," bebernya.
Kelalaian orang tua menjaga Nasya juga disebutkan Kapolsek Beringin, AKP Iwan Kurnianto. AKP Iwan mengatakan, akibat peristiwa ini pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih dalam. Untuk sementara waktu, kata Iwan, ini merupakan kelalaian dari orang tua yang tidak mengawasinya.
Informasi yang diperolehnya, Nasya yang jatuh dari lantai 3 KNIA itu sempat berputar 2 kali di udara. Akhirnya, Nasya jatuh dengan posisi terlentang.
"Kita lidik lah ini kejadiannya itu, apa jatuh sendiri atau ada yang menjatuhkan dia. Kita lihat dulu dari CCTV. Belum lihat kejadian langsung saya, namun begitu ada laporan saya langsung ke RS. Sementara waktu kelalaian orang tuanya. Asyik cerita, anak dibiarin karena orang tua sendiri tak melihat itu," kata Kapolsek di RS Grand Medistra, kemarin malam.
BACA JUGA: Wabah Chikungunya Serang Tiga Kelurahan
Penyelidikan itu, lanjut perwira berpangkat tiga balok emas di pundaknya ini, Kanit Reskrim Polsek Beringin sudah meluncur ke bandara yang berkode internasional KNO tersebut. "Kanit kesana untuk melihat CCTV," bebernya.
Sementara, Manager Humas PT Angkasa Pura (AP) II Cabang KNIA, Dewandono Prasetyo mengatakan, akan menindaklanjuti insiden ini. Dia juga menduga, Nasya jatuh di sela-sela kaca pembatas di dekat eskalator.
"Di travelator yang mau mengarah naik ke atas. Pertama-tama, atas nama AP 2 kami prihatin. Jadi akan kita lihat dari CCTV kita sendiri," ungkapnya.
Dalam hal ini manajemen PT AP II Cabang KNIA, akan menanggung biaya perawatan Nasya mulai dari rumah sakit hingga dimakamkan. Ditanya, apa evaluasinya untuk internal, ia mengaku pihaknya selalu diaudit dari sisi keamanan di bandara. "Daerah yang rawan, perlu ditingkatkan personel. Tidak ada yang dirombak," ungkapnya.
Ia juga menghimbau, kepada pengguna jasa untuk dapat lebih berhati-hati lagi. Menurut dia, CCTV akan dibuka untuk mengungkap kasus ini. Namun sayangnya, ia enggak merincikan kapan waktunya.
"CCTV akan dibuka secepatnya, bisa sekarang juga. Tapi saya lihat dulu, sejauh mana ini. Katanya dua kali. Ini musibah, AP II peduli sangat sangat konsen dengan akibat ini. Pembangunan, ada analisis safety and rescue. Tiap tahun diaudit. Akibat, ini tidak ada terganggu pelayanan di bandara," pungkasnya. (ted)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikira Kembar, Ternyata yang Lahir Bayi 5 Kg
Redaktur : Tim Redaksi