Bocoran dari Refocus soal Tren Teknologi Pendidikan 2023

Rabu, 21 Desember 2022 – 19:00 WIB
Berikut prediksi Refocus tentang 5 teknologi pendidikan yang akan tren 2023. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Industri Teknologi pendidikan (Edutech) terus berkembang dan sebagian besar institusi mulai beralih ke mode online.

Sebab, sekarang sekolah dan perguruan juga mulai merasakan manfaat yang terkait dengan pembelajaran digital.

BACA JUGA: Lewat Teknologi & Digitalisasi, Siemens Siap Dukung Infrastruktur Berkelanjutan

Menurut perkiraan Research and Markets, industri edutech akan tumbuh di angka 15,52 persen selama lima tahun ke depan mencapai USD 605,40 miliar pada 2027.

CEO & Founder Refocus Education Project Roman Kumar Vyas mengatakan startup edutech di Indonesia sedang hype dan digandrungi berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga tokoh-tokoh senior.

BACA JUGA: FTUI Bantu Peneliti Jepang Transfer Teknologi ke Perusahaan Sawit Indonesia

"Proyeksi kami, trennya masih akan terus meningkat. Ditambah pandemi yang merubah kebiasaan para pelajar dengan pendidikan jarak jauh menjadikan model pembelajaran yang ditawarkan Edutech makin relevan untuk diaplikasikan," ungkap Roman.

Dia pun menyebut akan ada peluang baru, seperti adanya kolaborasi pemerintah dengan platform digital semakin membantu proses percepatan digitalisasi dunia pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA: Teknologi Korea Ini Berpotensi Jadi Kunci Pengelolaan Laut Indonesia

Namun, perlu diingat pembelajaran digital adalah kegiatan yang sangat komprehensif dan mengharuskan memastikan seluruh komponen pendukung berfungsi dengan lancar termasuk berbagai perkembangan teknologi pendukung.

“Kami di Refocus sangat excited menyambut 2023, tentu Refocus akan terus terbuka akan berbagai inovasi dalam teknologi untuk memastikan pembelajaran kami tetap relevan, berjalan efektif dan semakin menarik di mata siswa dan calon siswa,” kata Roman.

Berikut prediksi Refocus tentang 5 teknologi pendidikan yang akan tren 2023:

1. Game-based learning

Generasi Z saat ini umumnya menyukai sesuatu hal yang kreatif, praktis, dan menyenangkan dalam berbagai aktivitas, termasuk ketika belajar.

Permainan atau aplikasi yang terdapat dalam model pembelajaran berbasis game ini sangat bagus untuk meningkatkan kemampuan imajinasi siswa dalam berpikir.

Ada beberapa jenis Game-based learning yang sering digunakan mulai dari yang konvensional (tanpa menggunakan gadget, red) dan berbasis video game baik menggunakan perangkat desktop maupun mobile.

2. AR & VR

Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) semakin berkembang pesat, termasuk dalam dunia pendidikan.

Teknologi ini, siswa dapat mengikuti pembelajaran secara imersif dengan visualisasi objek, contohnya, penggunaan aplikasi VR dan AR untuk mempelajari astronomi atau ilmu rasi bintang dan juga mempelajari anatomi hewan tanpa melakukan pembedahan.

3. Personalization through a data-driven approach

Pendekatan dengan menggunakan data diperkirakan akan menjadi top tren di industri edukasi teknologi, personalisasi pembelajaran berfokus pada menghubungkan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan yang sudah dimiliki siswa dengan materi pembelajaran yang baru.

Data juga dapat digunakan perusahaan edutech untuk mengaplikasikan perubahan dan perbaikan dalam pengalaman belajar siswa.

4. Blockchain analysis

Penerapan Blockchain sudah diterapkan di dunia pendidikan yang sifatnya seperti masih sederhana seperti penerbitan sertifikat elektronik yang berjalan di sistem Blockchain berbentuk Buku besar (Ledge Book).

Nantinya, segala aktivitas akan terekam di dalam jejak digital pada Ledge Book, seperti proses absensi di kelas untuk mengurangi tindakan siswa bolos di dalam kelas dan juga penerapan e-certificate yang akan menghilangkan tindakan ijazah palsu.

5. Cloud-based infrastructure

Salah satu implementasi infrastruktur awan di dunia pendidikan adalah sebagai server sistem manajemen pembelajaran atau learning management system (LSM).

Server ini merupakan rumah yang mampu menampung jumlah yang masif dari berbagai materi pembelajaran seperti konten video, 3D modeling hingga machine learning.

Implementasi infrastruktur awal juga memudahkan diakses secara berkala, kapan saja, di mana saja, bahkan bersamaan oleh peserta didik selama 24 jam penuh.

Hal ini tidak hanya mengurangi biaya, tetap juga membuat pekerjaan menjadi lebih ringan.(mcr10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Upgrade Teknologi dan Tambah Mesin Feeder, Isra Presisi Kebanjiran Orderan


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler