JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI, Boediono menilai sosok Sjafruddin Prawiranegara pantas untuk dinobatkan sebagai suri teladan bangsa IndonesiaSebab, Sjafruddin adalah seorang yang punya integritas, kejujuran dan keberanian moral yang sangat tinggi.
"Membaca dan memahami tokoh yang telah memberikan teladan bagi kita dan suri teladan bagi bangsa, maka sudah pada tempatnyalah kita menjadikan Sjafruddin Prawiranegara sebagai tokoh dan teladan bagi kita semua," kata Boediono saat memberikan sambutan dalam acara puncak peringatan satu abad Sjafruddin Prawiranegara, di gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (28/2).
Selain Wapres Boediono, tampak hadir dalam acara itu Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MK Mahfud MD, Gubernur BI Darmin Nasution, mantan Wapres Try Sutrisno dan sejumlah menteri KIB II, serta Walikota Padang Fauzi Bahar dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Khusus terhadap kiprah Sjafruddin di bidang ekonomi dan kuangan, Boediono mengatakan, banyak hal monumental yang juga patut dicatat dan diapresiasi
BACA JUGA: Curang, Seleksi CPNS di Empat Kabupaten Diulang
"Saya sebagai ekonom, bisa memahami kebijakan "Gunting" Sjarfruddin Prawiranegara karena saat itu banyaknya mata uang yang beredar," ungkapnya.Demikian juga halnya perdebatan antara Sjafruddin Prawiranegara dengan begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo
Ada tiga isu pokok yang diperdebatan oleh dua tokoh Indonesia itu yaitu soal "Benteng" terkait pentingnya menyiapkan kemampuan pengusaha pribumi. Boediono mengatakan, Sjafruddin mengingatkan bahwa pengusaha pribumu harus benar-benar disiapkan agar tidak jadi pengusaha "Ali Baba".
Sedangkan soal besarnya pengeluaran ketimbang penerimaan negara, Sjafruddin berpandangan konservatif
BACA JUGA: Pemeriksaan Awang Faroek Terkendala Izin dari SBY
"Sementara Soemitro Djojohadikusumo lebih beraniTerakhir soal industrialisasi, Sjafruddin berpandangan bahwa industri yang dibangun harus berpijak pada pertanian
BACA JUGA: BKN Keluhkan Kada Campuri Urusan PNS
"Ini suatu Wisdom yang sampai kini masih berlaku," pungkasnya(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Tak Persoalkan Perda Ahmadiyah
Redaktur : Tim Redaksi