Boediono Ajak Teladani Sjafruddin Prawiranegara

Selasa, 01 Maret 2011 – 03:30 WIB

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI, Boediono menilai sosok Sjafruddin Prawiranegara pantas untuk dinobatkan sebagai suri teladan bangsa IndonesiaSebab, Sjafruddin adalah seorang yang punya integritas, kejujuran dan keberanian moral yang sangat tinggi.

"Membaca dan memahami tokoh yang telah memberikan teladan bagi kita dan suri teladan bagi bangsa, maka sudah pada tempatnyalah kita menjadikan Sjafruddin Prawiranegara sebagai tokoh dan teladan bagi kita semua," kata Boediono saat memberikan sambutan dalam acara puncak peringatan satu abad Sjafruddin Prawiranegara, di gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (28/2).

Selain Wapres Boediono, tampak hadir dalam acara itu Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MK Mahfud MD, Gubernur BI Darmin Nasution, mantan Wapres Try Sutrisno dan  sejumlah  menteri KIB II, serta Walikota Padang Fauzi Bahar dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Khusus terhadap kiprah Sjafruddin di bidang ekonomi dan kuangan, Boediono mengatakan, banyak hal monumental yang juga patut dicatat dan diapresiasi

BACA JUGA: Curang, Seleksi CPNS di Empat Kabupaten Diulang

"Saya sebagai ekonom, bisa memahami kebijakan "Gunting" Sjarfruddin Prawiranegara karena saat itu banyaknya mata uang yang beredar," ungkapnya.

Demikian juga halnya perdebatan antara Sjafruddin Prawiranegara dengan begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo
Dua-duanya ada benarnya dan waktu pula yang akan menentukan mana yang lebih efektif menghadapi situasi ekonomi yang terjadi.

Ada tiga isu pokok yang diperdebatan oleh dua tokoh Indonesia itu yaitu soal "Benteng" terkait pentingnya menyiapkan kemampuan pengusaha pribumi.  Boediono mengatakan, Sjafruddin mengingatkan bahwa pengusaha pribumu harus benar-benar disiapkan agar tidak jadi pengusaha "Ali Baba".

Sedangkan soal besarnya pengeluaran ketimbang penerimaan negara, Sjafruddin berpandangan konservatif

BACA JUGA: Pemeriksaan Awang Faroek Terkendala Izin dari SBY

"Sementara Soemitro Djojohadikusumo lebih berani
Dan dua-duanya ada benarnya," ulas Boediono.

Terakhir soal industrialisasi, Sjafruddin berpandangan bahwa industri yang dibangun harus berpijak pada pertanian

BACA JUGA: BKN Keluhkan Kada Campuri Urusan PNS

"Ini suatu Wisdom yang sampai kini masih berlaku," pungkasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Tak Persoalkan Perda Ahmadiyah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler