BACA JUGA: Pariwisata Setor Devisa Rp 88 Triliun
Perbaikan (recovery) baru akan terjadi setelah rentang waktu itu.Hal itu diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono dalam rapat kerja dengan Komisi XI (Keuangan dan Perbankan) DPR di Jakarta, Selasa (9/12)
Menurut Boediono, sejak beberapa bulan terakhir telah timbul keraguan antarpelaku pasar uang rupiah mengenai kondisi bank counterparty-nya
BACA JUGA: Asean+3 Suntik Dana Segar Indonesia
Ini makin menimbulkan sekat di kalangan bank di Pasar Uang AntarBank (PUAB)Dia mengungkapkan, selama September sampai November 2008 rata-rata volume transaksi PUAB rupiah per hari turun drastis
BACA JUGA: Waspadai Kredit Macet 2009
Yaitu, dari sebelumnnya sebesar Rp 6,8 triliun per hari selama Januari sampai Agustus 2008 menjadi Rp 3,9 triliunKondisi ini mendorong peningkatan tajam suku bunga PUAB, terutama untuk jangka waktu di atas 1 minggu.Boediono mengatakan, penurunan kepercayaan antarbank yang meningkatkan masalah segmentasi PUAB perlu direspons tepatSalah satunya adalah memperpanjang jangka waktu Fine Tune Operation (FTO) dari 1 sampai 14 hari menjadi 1 hari sampai 3 bulan sejak 23 September laluPerpanjangan FTO ini memberikan ruang gerak lebih luas bagi manajemen likuiditas, yang menjadi bagian dari Operasi Pasar Terbuka (OPT)
BI juga menurunkan suku bunga overnight repo dari BI Rate plus 100 bps menjadi BI Rate plus 50 bpsSedangkan bunga FASBI Rate ditingkatkan dari BI Rate minus 100 bps menjadi BI Rate minus 50 bps.(sof/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semen Gresik Realisasikan Buyback
Redaktur : Tim Redaksi