JAKARTA - Wakil Presiden Boediono harus turun langsung menenangkan pasar yang bergejolak akibat isu redenominasi mata uang rupiahIa menegaskan redenominasi masih berupa studi yang belum menjadi kebijakan yang diambil bank sentral
BACA JUGA: BI Sudah Siapkan Tahapan Redenominasi
Boediono meminta semua pihak menjaga ketenangan dan tidak terpengaruh dengan hasil studi yang belum menjadi sebuah kebijakanBoediono mengungkapkan hal itu usai rapat mendadak bersama Menkeu Agus Martowardojo dan Gubernur BI Darmin Nasution, Selasa (3/8)
BACA JUGA: Anggaran Non Prioritas Bakal Diblokir
Saat konferensi pers, Darmin tidak turut menemani BoedionoBACA JUGA: Tiga BUMN Lagi Bakal Diprivatisasi
Boediono mengatakan, studi mengenai redenominasi sudah lama dilakukan bank sentralStudi mengenai hal ini dilakukan bersamaan dengan kajian sistem keuangan secara jangka panjangDia mengatakan, redenominasi bukan dilakukan karena perekonomian yang memburukKata mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu, redenominasi malah dilakukan saat ekonomi membaik"Redenominasi dilaksanakan bukan pada saat ekonomi buruk, justru pada saat ekonomi bagus di mana bisa dilakukan perubahan itu," kata Boediono
Ia mengakui, salah satu yang harus diperhatikan dalam redenominasi adalah inflasi"Kita tidak ingin ada dampak berat pada inflasiKalaupun di masa depan ada redenominasi, nanti kapan saya tidak tahu, yang jelas kalau ada policy seperti itu jangan sampai ada dampak negatif memberatkan," kata Boediono
Pengalaman dari negara lain juga akan masuk dalam pertimbangan studiSelain itu, kata Boediono, pemerintah tetap berkomitmen menjaga inflasi dengan memperlancar arus barang(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Bantah Rencanakan Redenominasi Rupiah
Redaktur : Tim Redaksi