BACA JUGA: Rakyat Thailand Butuh Kepastian
Insiden terbaru, pesawat jenis Boeing 737-500 yang mengangkut 82 penumpang, termasuk di antara mereka tujuh anak-anak dan enam kru, jatuh di dekat Kota Perm, Pegunungan Ural, Rusia, kemarin pukul 03.10 dini hari waktu setempat atau pukul 04.10 WIB Minggu (14/9)Departemen Perhubungan Rusia memastikan seluruh penumpang tewas setelah tim evakuasi tidak menemukan satu pun jasad manusia di puing-puing pesawat yang hancur dan terbakar
BACA JUGA: Kereta Tabrakan di LA, 17 Orang Tewas
Termasuk 21 orang yang berkewarganegaraan asing seperti tercantum di daftar penumpangBACA JUGA: Politik Thailand Berubah Cepat
Belum ada laporan korban yang berkewarganegaraan Indonesia.Irina Danenberg, juru bicara Aeroflot, maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat tersebut, menyatakan, pesawat yang sedang menjalani penerbangan domestik dari Moskow itu diduga celaka beberapa saat sebelum mendarat di Bandara Perm, Siberia”Bandara Perm kehilangan kontak dengan pesawat kami pada ketinggian 1.100 meter dan pesawat siap turun,” ungkapnya.
Bangkai pesawat kemudian ditemukan di daerah kosong perbatasan Perm yang hanya berjarak sekitar 300 meterPuing-puingnya terbakarPara petugas pemadam kebakaran langsung menuju ke lokasi jatuhnya pesawat dan memadamkan apiSaat matahari terbit, api bisa dipadamkan dan tampak hamparan puing-puing pesawat.
Menurut pejabat Rusia, seperti dilansir kantor berita RIA Novosti, satu di antara dua kotak hitam pesawat ditemukan di antara puing-puing ituKotak hitam tersebut telah dikirim kepada ahlinya untuk dianalisis.
Meskipun tidak ditemukan korban di darat, pesawat yang jatuh merusak jalur kereta api Trans Siberia RailwayAkibatnya, jalur pada ruas Perm–Yekaterinburg tidak dapat dilaluiKereta harus diputar dan melalui jalur yang lebih jauh.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang menerima laporan tentang musibah itu dari Menteri Keadaan Darurat Sergei Shoigu langsung mengirim tim bantuan dan penyidik ke lokasi bencanaSampai tadi malam, para penyidik masih berusaha menentukan penyebab jatuhnya pesawat ituNamun, hingga berita dilansir, dipastikan tidak ada kesan pesawat jatuh karena serangan atau sabotaseDiduga, pesawat itu jatuh karena mesinnya rusak.
Aeroflot berkomitmen membayarkan semua tanggungan asuransi secara penuh kepada setiap korban sebesar USD 80.000 (Rp 744 juta)Jatuhnya pesawat Aeroflot kemarin merupakan insiden pesawat yang terburuk setelah jatuhnya pesawat TU-154 milik perusahaan penerbangan Pulkovo di Ukraina pada Agustus 2006
Dalam insiden itu, 170 orang tewasTahun lalu, penerbangan Rusia mengalami 33 kali kecelakaan dan menewaskan total 318 orang
Aeroflot adalah perusahaan penerbangan legendaris yang dililit utang dalam tahun 1990-an ketika memiliki armada yang terdiri atas pesawat buatan Uni SovietMemasuki abad 21, Aeroflot diubah menjadi perusahaan yang mencari keuntungan dengan ambisi globalKecelakaan terakhir pesawat Aeroflot terjadi pada Maret 1994 di SiriaKetika itu, 70 orang tewas(AFP/AP/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Kematian Anak Turun 27 Persen
Redaktur : Tim Redaksi