jpnn.com - BANYAK kejanggalan pada jasad TKI asal Kelurahan Suka Dame, Siantar Utara, Sumut yang bernama Marta yang meninggal di Malaysia, dua minggu lalu. Pasalnya saat dipulangkan ke rumahnya, kedua bola matanya hilang.
Hal tersebut diketahui dari pertanyaan anak sulung korban, Handoko, kepada sejumlah media dengan menunjukkan tas ibunya dan kelopak mata ibunya di rumah duka di Jalan Sekata, Kelurahan Suka Dame, Siantar Utara.
BACA JUGA: Biar Capek tapi Puas...
"Tidak tahu kemana matanya," ujar Handoko yang mencurigai ada yang mengambil uang dan bola mata ibunya.
Handoko mengaku curiga bahwa beberapa anggota tubuh ibunya juga telah diambil. "Anehnya lagi, di leher Marta juga ada bekas jahitan. Kami curiga ini telah dianiaya," katanya dengan wajah kesal.
BACA JUGA: TERHANGAT! Sudah 127 Tersangka untuk Kasus Kebakaran Hutan
Sebelum kedatanganan jenazah Marta, suami korban, Jisman Simanjuntak mengatakan bahwa dirinya yakin bahwa istrtinya dianiaya hingga meninggal.
"Jelas itu dibantai. Aku sudah lihat foto istriku. Rahang dan keningnya menandakan dia telah dibantai. Tapi, aku nggak tahu siapa yang membantai," katanya.
BACA JUGA: Luhut Panggil Panglima dan Kapolri Bahas Operasi Penyelamatan
Jisman mengharapkan, peristiwa yang mereka alami harus menjadi sebuah pembelajaran bagi masyarakat Indonesia agar tidak pergi ke Malaysia dari calo-calo yang tidak jelas.
(Baca: BIKIN NANGIS... Disemayamkan Dua Minggu, Jenazah TKI Pulang, Bola Mata Hilang)
"Harus ditangkap penyalur seperti ini. Yang bawa istriku, siapa yang penyalurnya? Biar jangan sampai ada korban lagi. Pemerintah nggak pernah open (peduli, red). Yang mati sudah ribuan. Apa aparatur negara kita ini kebagian juga dari penjualan organ manusia ini?" katanya dengan nada yang geram. (aha/ara/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Kambing, Gadaikan Motor, Demo Honorer Habiskan Miliaran Rupiah
Redaktur : Tim Redaksi