Bolos Sekolah, Main ke Telaga, Ngapung Dikira Main-Main, Eh Ternyata Tewas Tenggelam

Selasa, 16 Juni 2015 – 21:22 WIB
Polisi, Satpol PP dan warga menggotong mayat Eka dan Ridwan korban tenggelam di Pemadian Air Terjun Dam Mukakuning, Seibeduk, Senin (16/6). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos / JPNN

jpnn.com - BATAM - Eka Ramadani, 16, dan Ridwan Ibnu Sabil, 16, tewas tenggelam saat sedang berenang di Telaga Bidadari di kawasan hutan Mukakuning Seibeduk, Batam, Kepri, siang tadi (16/6) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kedua orang tersebut tewas tak lama setelah merayakan ulang tahun sahabatnya, Indah Rizki Putri, 16, di Telaga Bidadari tersebut. 

BACA JUGA: Diurus Sejak Usia Lima Tahun, Sudah Remaja Malah Mau Bunuh Bibinya

Menurut pengakuan Indah Rizki Putri, mereka ke lokasi kejadian sekitar pukul 09.00 WIB bersama kedua korban dan Putri Kusuma Ningsiah yang merupakan siswa kelas X SMAN 8 Kota Batam. Mereka bolos dari sekolah.

"Kami ke sini berempat, bersama Putri dan Eka serta Ridwan. Saya belum pernah ke sini, memang saya yang minta diajak kesini pas ulang tahun ke 16 ini, namun gak tahu jadi begini jadinya," ujar Indah sambil menangis.

BACA JUGA: Bayi Kembar Siam Dempet Kepala asal Aceh Itu Dioperasi di Yogyakarta

Lanjut dia, pertama yang tenggelam adalah Ridwan kemudian Eka berniat untuk menolong, namun naas Eka pun ikut tenggelam.

"Ngapung, kelihatan kayak main-main," ujarnya lagi.

BACA JUGA: Ibu Ini Tuntut Tes DNA atas Bayinya yang Tertukar di Rumah Sakit

Kejadian tersebut kemudian diberitahukan Indah kepada teman-temannya via sms. Leoni Pitaloka, 16, yang menerima sms tersebut kemudian menghubungi balik dengan menelepon mereka.

"Isi smsnya itu seperti ini "Tolong laporlah polisi Eka dan Ridwan tenggelam" lalu saya telepon balik. Mereka nangis-nangis lalu bilang  tempatnya di dekat Dam Kampung Aceh. Pas ditelepon ulang gak bisa lagi," tutur Leoni.

Hampir tiga jam lamanya proses pencarian oleh jajaran Polsek Seibeduk dan Polisi Pamong Pradja Kota Batam, kesulitan disebabkan informasi yang diberikan tidak jelas serta medannya cukup jauh ke dalam hutan sekitar 3,5 kilometer.

"Kejadian kami tahu sekitar pukul 10.30 WIB melalui sambungan Radio dari polres lalu kami langsung turun, penemuan jenazah sendiri pukul 13.30 WIB," ucap kapolsek Seibeduk, Donris E. Pasaribu.

Menurutnya tempat rekreasi tersebut tidak layak untuk dibuka untuk umum.

"Saya akan koordinasi dengan pemerintah untuk menutup area ini untuk umum," ujarnya.

Menurut salah satu warga tempat tersebut biasanya ramai di hari-hari libur, dan sebelumnya memang belum ada kejadian separah kejadian tersebut.

"Ditutup sajalah pengennya, memang sih belum ada yang meninggal tapi yang tersesat juga pernah," katanya.

Sementara itu pertama diangkat dari dalam telaga kondisi kedua korban sudah membiru. Korban ditemukan terpisah namun dengan jarak tak berjauhan.

"Yang pertama ditemukan Eka, kemudian Ridwan setelah kita melakukan penyelaman di bagian tengah. Saat ditemukan, mereka sudah kaku dan membiru," kata Fernandes Lubis, salah satu anggota Satpol PP Kota Batam yang ikut melakukan pencarian.

Proses evakuasi hampir memakan waktu satu jam. Pertama proses evakuasi dengan cara membawa mayat menuju sampan yang sudah disediakan. Kemudian membawanya menuju darat hingga kedua jenazah korban dilarikan ke Rumah Sakit BP Batam untuk divisum. (cr13/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Baru Lahir, Sudah Sempat Susui, Tiba-Tiba Perawat Bilang Bukan Anaknya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler