PESHAWAR - Teror kembali mengguncang PakistanKemarin (19/8) sebuah serangan bom bunuh diri menghajar masjid di Desa Ghundi, dekat Kota Jamrud, Distrik Khyber
BACA JUGA: Bom 10 Kg Tewaskan 43 Jamaah Masjid Pakistan
Akibat bom tersebut, setidaknya 43 tewas dan 117 luka-lukaSeperti dilansir Associated Press, bom itu meledak saat sekitar 500 jamaah selesai menunaikan salat Jumat
BACA JUGA: Bus Wisata Israel Diserang, 6 Tewas
Sebagian sudah bersiap meninggalkan masjid desa yang warganya mayoritas muslim Sunni tersebutBACA JUGA: Keluar Tahanan, Aktivis India Mogok Makan 15 Hari
Itulah teror terburuk di Pakistan sejak 13 Mei laluKetika itu, dua pengebom bunuh diri beraksi di luar pusat pelatihan polisi di Charsadda yang berjarak 30 kilometer dari Peshawar dan menewaskan 98 orang serta melukai 140 lainnya
Serangan Mei itu dilakukan Taliban Pakistan dan dimaksudkan sebagai balasan atas terbunuhnya Osama bin Laden di tangan pasukan Amerika Serikat yang menyergapnya di Abbotabad pada 1 Mei laluTetapi, untuk serangan kemarin, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab
Yang pasti, Kyber dengan Peshawar sebagai kota utama adalah wilayah yang didiami suku-suku tradisional Pakistan dan merupakan salah satu tempat para militan Taliban Pakistan serta Al Qaeda aktif beroperasi
Taliban dan kelompok-kelompok radikal di Pakistan selama ini juga kerap menyasar masjid yang digunakan sebagai tempat beribadah para tentara pemerintah dan milisi sipil antimilitanSejak 2007, rangkaian pengeboman yang dilakukan Taliban Pakistan dan Al Qaeda telah menelan 4.550 korban jiwa.
Meski belum ada yang mengaku bertanggung jawab, Khalid Mumtaz Kundi, orang nomor dua di jajaran pemerintahan Distrik Khyber, menyatakan bahwa beberapa saksi mata menyebutkan, bomber bunuh diri itu seorang pria muda"Ini serangan bunuh diriPengebom mengenakan rompi yang berisi 8?10 kilogram bahan peledak dan datang ke masjid dengan berjalan kakiDia meledakkan diri persis di tengah masjid," kata Kundi kepada AFP.
Saleem Khan, 21, salah seorang korban luka, mengatakan, kepanikan luar biasa terjadi setelah bom meledakBanyak jamaah yang terjebak di dalam masjidSaleem juga mengaku terinjak-injak karena para jamaah berusaha menyelamatkan diri di antara kepulan asap, jeritan tangis, dan genangan darah
"Siapa pun yang melakukan kekejian seperti ini saat bulan Ramadan tak mungkin seorang muslim," kata Saleem yang tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Peshawar, seperti dilansir AFP.
Korban luka lain, Saqib Ullah, 24, menyatakan, dirinya sudah berupaya menolong beberapa orang yang tergeletak di sekitarnyaTetapi, hampir semuanya tewas"Saya lihat paman saya tergeletak di genangan darahSaya segera membopong dia, tetapi dia telah meninggal," katanya kepada AFP
Dari tayangan televisi juga terlihat kondisi masjid yang berantakanLangit-langit runtuh, jendela hancur, tembok retak-retak, dan darah menggenang serta muncrat di mana-mana
Masih pada hari yang sama, teror juga dilakukan AS di PakistanDua misil negeri adidaya itu menghantam sebuah rumah di Desa Sheen Warsak, Waziristan Selatan, yang diduga kuat menjadi basis TalibanEmpat orang tewas akibat serangan yang dilakukan pesawat tanpa awak tersebut, tetapi belum ada konfirmasi resmi apakah benar mereka anggota Taliban
Serangan itu juga memperburuk hubungan antara Washington dan IslamabadTensi di antara dua pemerintahan meningkat sejak penyergapan Osama yang diklaim Pakistan dilakukan tanpa sepengetahuan mereka
Pakistan, yang menjadi sekutu utama AS sejak perang melawan terorisme diluncurkan pada 2001, juga berkali-kali memprotes serbuan misil ASKeberadaan AS di Pakistan itu pula yang menjadi alasan kelompok-kelompok radikal terus mengincar berbagai kepentingan pemerintah Islamabad
Sementara itu, Karachi, kota terbesar di Pakistan, beberapa waktu belakangan juga terus digoyang gelombang kerusuhan bermotif etnis, kriminalitas, dan politisAkibatnya, 52 orang tewas hanya dalam waktu 48 jam terakhir(c6/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jet Tempur Tercepat Dilego Rp 350 Juta
Redaktur : Tim Redaksi