JAKARTA---Seluruh personel Detasemen Khusus 88 Mabes Polri sedang berada dalam level konsentrasi tingkat tinggiKorps Burung Hantu berada dalam kode siaga merah karena para analisis menilai empat buah bom buku hanya penciptaan kondisi awal
BACA JUGA: 139 WNI Masih Hilang Akibat Bencana di Jepang
Kabidpenum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan penanganan penyidikan bom buku dibarengi juga dengan tindakan pencegahan
BACA JUGA: Gamawan Fauzi, Belum Sempat Bersenang-senang
Sekarang semua sedang bekerja keras di lapangan," kata Boy di Mabes Polri kemarinMantan Kanit Negosiasi Densus 88 ini mengkonfirmasi bahwa penjuru penyidikan kasus bom buku berada di pundak Densus 88
BACA JUGA: BKKBN Waspadai Bahaya Ledakan Penduduk
"Fokusnya adalah mengungkap (bom buku) dan mencegah (serangan baru)," kata Boy. Perwira tiga mawar di pundak itu menyebut intelijen sebenarnya sudah mempunyai data sebelum peristiwa bom buku terjadi"Jadi, tidak kecolonganTapi, saya tidak bisa sampaikan," katanya.Sumber Jawa Pos di tim penyidik menyebut analisa sementara dari jejak bom (bom signature) yang ditemukan adalah buatan kelompok alumni konflik Poso yang selama ini belum tertangkapSalah satu perakit handal kelompok ini adalah Taufik Bulaga alias Upik LawangaKelompok ini selalu khas dan simbolikTermasuk pemilihan bulan serangan"Bulan Rabiulakhir (Maret 2010) adalah bulan bersejarah bagi kelompok ini," katanya
Dalam penelusuran Jawa Pos, di bulan Rabiulakhir setidaknya ada dua peristiwa besar yang bersejarahYakni operistiwa perang Bani Nadhir yakni rasul memimpin perang melawan Yahudi BaniNadhir di dekat MadinahInilah yang digunakan sekelompok orang untuk mendasari gerakan fa'i (perampasan untuk jihad)Selain itu , pada 24 rabiulakhir 583 H, Salahuddin Al Ayubi memenangkan Perang Salib.Perang yang sangat bersejarah bagi umat Islam.
"Bom buku ini kemungkinan besar hanya pemanasanUntuk menciptakan ketakutanSasaran lain yang lebih besar bisa saja diincar," kata seorang perwira analis Baintelkam Mabes Polri pada Jawa Pos kemarin
Serangan menggunakan bom dalam skala kecil juga mungkin terjadi karena kelompok ini kehabisan dana dan kesulitaan akses"Tapi, tujuan teror mereka sudah sampaiAda kepanikan masyarakat dan membuktikan kelompok ini masih eksis," katanyaSecara terpisah, ustad Abu Bakar Baasyir justru menilai bom buku direkayasa oleh Densus 88 Mabes Polri"Itu rekayasa Densus yang buat," kata Baasyir di Mabes Polri usai bersidang di PN Jakarta Selatan kemarin
Baasyir menuding itu adalah agenda Amerika Serikat melalui Densus 88"Arahnya untuk memfitnah umat Islam," katanyaPengamat intelijen Soeripto juga berpendapat bom buku adalah permainan komunitas intelijen"Ini serangan intelijen hitamTujuannya jelas untuk menciptakan isu baru dan kepanikan publik agar ada proyek-proyek baru," katanya
Analis terorisme Rakyan Adibrata juga menduga ada operator yang menunggangi kelompok yang punya kemampuan membuat bom"Kalau dari kelompok lama kecil sekaliSebab, mereka sedang tiarap karena tokoh-tokohnya hampir semua tertangkap dan disidang," katanya
Rakyan yang juga staf ahli Komisi III DPR itu juga sepakat dengan dugaan pengalihan isu untuk menutupi kasus penting lainnya"Sangat besar, apalagi kalau ada operator politik yang punya akses ke kelompok ini," katanya.
Di bagian lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut memberikan respon atas teror bom yang kembali terjadidia menginstruksikan kepada Polri, TNI, dan BIN untuk mengungkapnya dan tidak memberikan ruang gerak bagi pelaku teror"Tidak boleh ada toleransiJangan menganggap (teror) ini biasa-biasa saja," kata SBY sebelum memulai rapat kabinet di Kantor Presiden, kemarin (17/3).
SBY meminta aparat untuk melakukan upaya maksimal melindungi masyarakatTermasuk langkah antisipasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan intelijen"Jangan tidak mengantisipasi, tidak melakukan kegiatan-kegiatan intelijen," katanya"Barangkali kelompok yang selama ini melakukan kegiatan-kegiatan teror mengubah taktiknya, mengubah tekniknyaKita tidak boleh kalah, tidak boleh kehilangan inisiatif," sambung SBY.
Terkait dengan kiriman bom yang ditujukan ke Ulil Abshar Abdalla, Gorries Mere, dan Yapto SSoeryosumarno, SBY menginstruksikan agar aparat bekerja all out mengungkap pelakunya"Dulu bisa mengungkap tidak terlalu lama, mestinya sekarang pun kalau semua bekerja dengan penuh, dengan serius akan bisa diungkap," urainya.
BY mengaku, peristiwa teror yang kembali muncul juga memunculkan banyak analisaDia mengaku menerima kiriman berita"Bunyinya begini, nah itu buktinya SBY tidak bisa menjaga keamanan," kata SBY"Kepada kelompok seperti itu, kalau toh tidak suka dengan saya, jangan korbankan rakyatJangan mereka jadi korban," tambahnya.
SBY juga menyoroti beberapa kecerobohan dari petugasHal itu sepertinya merujuk pada meledaknya bom yang melukai Kasatreskrim Polres Jaktim Kompol Dodi Rahmawan"Jangan terjadi lagiTunjukkan bahwa petugas kita ada petugas yang profesional," ingatnyaSementara itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo berjanji akan melakukan evaluasi terkait Ini modus baruKita perlu melakukan langkah-langkah lebih cermat," kata Timur di komplek Istana PresidenFaktanya, lanjut Timur, terdapat empat bom yang dikirimkan pelaku terorPolri saat ini tengah mendalami kurir yang menjadi pengantar bom-bom tersebut(rdl/ fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Belum Terima Laporan Gubernur Jabar
Redaktur : Tim Redaksi