Bom Ikan yang Dirakit Meledak, Hanafi Tewas

Kamis, 13 November 2014 – 11:09 WIB
Kondisi rumah Hanafi di Desa Kilensari setelah dihantam bom ikan rakitan. Foto: Rendra Kurnia/Radar Banyuwangi/jpnn

jpnn.com - SITUBONDO – Ledakan dahsyat menghancurkan rumah milik Hanafi, warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Selasa malam (11/11). Ledakan itu terjadi saat Hanafi (45), merakit bom ikan di ruang belakang rumahnya.

Akibatnya, rumah milik Hanafi hancur. Dua orang menjadi korban ledakan. Sang pemilik rumah, Hanafi, tertimbun reruntuhan rumah dan mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Dia akhirnya meninggal saat dirawat di rumah sakit. Korban lain adalah Jasid (18), anak Hanafi, yang terluka di tangan dan kepala karena tertimpa bangunan.

BACA JUGA: Pulang dari Pasar, IRT Sekarat Dilindas Truk Molen

Karena ledakan tersebut begitu dahsyat, tanah di sekitar lokasi bergetar. Suara ledakan itu juga terdengar hingga radius 500 meter. Bagian belakang rumah korban pun berantakan.

"Bapak saya memang perakit bom ikan. Tetapi, bukan dipakai sendiri, melainkan dikirim ke luar daerah. Biasanya merakit bom ikan setelah mendapat pesanan. (Saya) tidak tahu persis dikirim ke mana. Kalau sudah selesai (dibuat), ada yang ngambil di rumah," jelas Jasid kepada wartawan saat ditemui di Mapolsek Panarukan kemarin (12/11).

BACA JUGA: Minimarket Alfa Midi di Cipocok Jaya Terbakar

Dia menuturkan, ledakan bom ikan yang menghancurkan rumahnya itu membuat bapaknya tertimpa reruntuhan bangunan yang hancur. Ledakan dahsyat di RT 2, RW 2, Dusun Kilen Selatan, Desa Kilensari, tersebut lantas mengundang puluhan warga untuk mendatangi sumber suara.

Namun, warga yang tiba di sekitar lokasi tidak langsung menolong Hanafi dan Jasid. Sebab, mereka khawatir terjadi ledakan susulan.

BACA JUGA: KPK Telisik Dugaan Korupsi Pertambangan di Kotim

"Saat kejadian, saya sedang lihat TV (di ruang tengah). Setelah meledak, warga yang datang tidak langsung masuk karena takut. Setelah sekitar 5–10 menit, warga baru masuk untuk menolong," ungkap Jasid.

Dalam proses evakuasi itu, warga mengambil potongan kayu, batu bata, dan genting yang menimbun Hanafi dan anaknya. Selanjutnya, Hanafi dilarikan ke IGD RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo karena lukanya sangat parah.

Tangan bagian kiri Hanafi putus. Dia juga mengalami luka berat di wajah dan kedua kakinya. Selain itu, sekujur tubuhnya mengalami luka bakar. Hanafi akhirnya tewas saat menjalani perawatan medis.

Sementara itu, Jasid dirawat di Puskesmas Panarukan karena hanya mengalami sejumlah luka di tangan dan kepala. Jasid terluka karena terkena reruntuhan bangunan rumah. Dari puskesmas, Jasid diizinkan pulang. Dia pun diperiksa dan dimintai keterangan di Mapolsek Panarukan.

Berdasar data yang dihimpun Radar Banyuwangi (Grup JPNN.com), ledakan bom ikan di rumah korban tidak hanya terjadi sekali ini. Sebelumnya, juga pernah terjadi ledakan di rumah Hanafi awal tahun ini. Namun, ledakan saat itu tidak sampai merenggut nyawa atau merusak rumah Hanafi seperti kali ini.

"Ini yang kali kedua meledak. Dulu tidak besar," ucap Buhari, salah seorang warga sekitar.

Kasatreskrim Polres Situbondo Iptu Riyanto menyatakan, untuk sementara ini, Hanafi diduga sebagai perakit bom ikan yang mendapat pesanan dari seseorang.

"Korban diduga merakit bom ikan pesanan. Selanjutnya, kita serahkan kepada tim labfor,’’ katanya. (rri/aif)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ombudsman RI Ingatkan Pemko Medan, KPK Bisa Turun Tangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler