jpnn.com - KENDARI - Pendidikan dasar (diksar) Gada Pratama Satuan Pengamanan (satpam) yang digelar Universitas Halu Oleo (UHO) dengan Polda Sulawesi Tenggara di gedung workshop UHO, Selasa (29/3) siang memakan korban.
Sebuah granat meledak. Tak tanggung-tanggung, empat orang tewas dan sembilan luka-luka. Ledakan granat tersebut terjadi saat pengenalan bahan peledak di sebuah sesi dalam diksar.
BACA JUGA: Begini Cara Meningkatkan Naluri Tempur Prajurit TNI AL
Korban tewas terdiri atas tiga orang sekuriti yakni Jufriadi, Aswar, dan Kaharudin. Satu orang personel Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Sultra bernama Brigadir Muhammad Haidir juga meninggal dunia.
Selain itu, tujuh orang satpam yang menjadi peserta mengalami luka-luka yakni Asis (30), Jaimin (30), Imron (33), Fajar (33), La Ode Fanani (32), Hardiman (20), Arham (29). Korban luka lainnya, dua orang anggota polisi yakni Aiptu Safrudin (anggota Gegana Satbrimobda Sultra) dan Brigadir Basrul (anggota Binmas Polda Sultra). Aiptu Safrudin merupakan salah seorang pemateri pengenalan bahan peledak (handak) pada pelatihan tersebut.
BACA JUGA: NGERI! Seperti Ini Data Kasus Penyalahgunaan Senjata Tajam
Dilansir dari Kendari Pos, Rabu (30/3), pelatihan tersebut berlangsung selama 20 hari dimulai sejak tanggal 22 Maret hingga 11 April 2016. Berbagai materi peningkatan ketangkasan bagi sekuriti UHO yang akan diberikan dalam pelatihan tersebut. Termasuk pengenalan bahan peledak. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 47 orang. Semua peserta merupakan Satpam yang bertugas di Universitas Halu Oleo. (p2/egy/a/adk/jpnn)
BACA JUGA: Ditinggal Istri, Usai Salat Subuh Gantung Diri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun...Guru Tepergok Selingkuh, Begini Jadinya
Redaktur : Tim Redaksi