Bomnya Pakai Tabung yang Biasa Dipakai Ibu-ibu Masak Itu loh

Sabtu, 16 Januari 2016 – 07:04 WIB
Petugas bersenjata siaga di kawasan Sarinah pascaledakan bom, Kamis (14/1). Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Puslabfor Mabes Polri Kombespol Budi Suryanto mengatakan, dari objek barang bukti tragedi bom dekat Sarinah, yang diperiksa dari densus dan Polda, ditemukan barang bukti unsur bahan peledak.

Ada detonator, casing, power, dan rangkaian bahan kabel. Isian bahan peledak dan switching.

BACA JUGA: Ternyata, Ledakan Pertama Bukan di Pospol

Dari ketiga TKP unsur peledak tersebut sudah didapatkan. Ternyata jenis low explosive. Jika ada bunyi ledakan besar itu hanya efek seberapa banyak bahan peledak yang dimasukkan. "Tapi kualitas ledakan masih dalam low," ujarnya.

Sementara, di TKP Pospol depan Sarinah ditemukan tabung gas elpiji 3 kg yang digunakan sebagai casing. Ada pemicu dan power. Pemicunya berbahan dari kawat bohlam lampu yang dihubungkan ke baterai. Baterai itu menggunakan aki sepeda motor. Selain bahan peledak, isinya terdapat paku, mur, dan lempengan besi bulat.

BACA JUGA: Paripurna Putuskan Masa Jabatan Pimpinan DPD Hanya 2,5 tahun

"Butuh kekuatan besar dari baterai biasa. Isian serbuk bahan peledak berhasil diledakan dan ditambah paku, mur dan lempengan besi bulat, penutup sehingga itu bisa membahayakan bagi orang di sekitarnya,” ulasnya.

Sementara dua TKP lainnya di Starbucks dan halamannya, identik. Casingnya pipa besi. Isinya ada paku, mur, kemudian ada aki motor dan pemicu sama beruapa bohlam lampu.

BACA JUGA: SIMAK: Pesan Mba Puan Maharani Saat Membuka Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat

Hasil puslabfor menunjukan ada hubungan antara tersangka dan batang bukti bahan peledak tersebut. "Bahan peledak ada di tubuhnya. Bahan dibawa yang bersangkutan ada, yang meledakkan diri, ada yang diletakkan," ujarnya.

Dia menegaskan, bahan peledak mirip dengan beberapa TKP kasus sebelumnya. Yakni, terjadi misal di Polres Cirebon. Juga mirip dengan TKP di Beji Depok. "Ini semua bisa diyakini dengan menghimpun data base ledakan bom," ujarnya.

Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombespol Musyafak mengatakan, sampai petang kemarin korban 33 orang. Tujuh orang meninggal dan 26 dirawat. Dari 26 tersebut 7 sudah pulang karena luka ringan, 19 masih dirawat di rumah sakit. Enam di RS Abdi Walyu. Terdiri satu warga Jerman, Austria, sisanya warga Indonesia. Lainnya dua dirawat di RSCM.

"Dari 26 dirawat, lima anggota polri, sisanya 21 sipil. Dari 26, ada 19 korban laki dan tujuh perempuan. Dari 26, tujuh dilakukan operasi," rincinya. (yuz)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Khidmat, Heroisme Sejarah Pertempuran Laut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler