Bonek Bikin Ricuh di Solo

Sabtu, 23 Januari 2010 – 02:35 WIB
RAMAI - Rombongan bonek saat melintas di Stasiun Lempuyangan, Jumat (22/1). Foto: Ibnu Taufik Jr/Radar Jogja.
SOLO - Suporter Persebaya, Bonek, benar-benar nekatMeski Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah menjatuhi sanksi larangan mendampingi laga away Persebaya selama dua tahun, ribuan suporter tetap berangkat ke Bandung dengan menumpang KA Ekonomi Pasundan, JUmat (22/1) kemarin

BACA JUGA: Dikaji, Izin Adopsi Harimau

Mereka berniat menyaksikan laga Persebaya melawan Persib di Stadion Jalak Harupat, Bandung, hari ini, Sabtu (23/1).

Aksi suporter semakin nekat dengan berdiri di atap dan memenuhi lokomotif KA Pasundan
Saat kereta berhenti di Stasiun Madiun, petugas gabungan dari Polresta, Polsuska, TNI dan karyawan stasiun, berusaha melarang ulah itu

BACA JUGA: Wapres Canangkan Program Konservasi

Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil
Malahan, para suporter menyanyikan yel-yel

BACA JUGA: Inisiatif Pertemuan Singapura dari Antasari Azhar

"Pak Polisi, Pak Polisi, kami jangan dipukuliKami bukan sapi," teriak mereka.

Suasana tegang terjadi ketika memasuki SoloTerjadi insiden pelemparan batu antara rombongan suporter dan warga di sepanjang jalur kereta api di Kota SoloAkibat peristiwa itu, satu wartawan (Hasan Sakri Ghozali, 25), satu anggota Brimob (Briptu Marsito), dua warga Solo (Kusyanto, 33, dan Hanif Supriyanto, 25) luka-luka.

Hasan mengalami luka bocor pada bagian kepala setelah dikeroyok dan dipukul dengan batu oleh suporter, sedangkan Hanif dan Agung terluka pada bagian dahi dan pelipis mata akibat terkena lemparan batuSementara Briptu Marsito, yang saat kejadian berada di dalam gerbong untuk mengawal para suporter, juga mengalami luka parah pada bagian mata.

Satu suporter tewas (M Fatoni) ditemukan di Nganjuk karena terjatuh dari gerbong kereta apiDua suporter lain luka kritisMereka adalah Abdul Muchid (31), asal Simokerto, Surabaya, serta Hayat (35), asal Sampang, MaduraMuchid mengalami luka parah pada bagian kepala dan telinga kiriSementara Hayat tersangkut kabel telepon di kawasan Tegal Harjo, JebresKeduanya terjatuh dari KA.

Indro Febriyanto, salah satu saksi mata mengatakan, saat kejadian, dia bersama sejumlah wartawan foto berniat mengambil gambar kedatangan rombongan Bonek yang melintas di kawasan Stasiun PurwosariNamun, tanpa dia sadari, kereta jurusan Surabaya-Bandung yang berjumlah sembilan gerbong itu ternyata berhenti.

Tiba-tiba, sejumlah suporter turun dari kereta untuk mengambil batu dan menyerang warga yang berada di sekitar stasiunIndro dan beberapa wartawan foto yang terjebak di tengah kerumunan suporter sontak berlarian"Saat kejadian, jarak Hasan (wartawan korban pelemparan) terlalu dekatSehingga beberapa suporter berhasil memukul dan merebut helm yang dia pakai," kata Indro Ferbriano di Rumah Sakit Panti Waluyo kemarin.

Indro menambahkan, saat dikeroyok suporter, Hasan kesulitan menangkis pukulan dan lemparan batu."Dia berusaha melindungi kamera agar tidak dijarahSebab, helm yang dia pakai sudah direbut Bonek," ujar Indro terlihat jengkel.

Kapoltabes Solo, Kombespol Joko Irwanto, saat di konfirmasi mengatakan, polisi sudah berusaha melakukan pengawalan dengan menerjunkan sekitar 250 personil terdiri dari satuan Dalmas dan BrimobNamun, aksi saling lempar ternyata tetap tidak bisa dihindari.

Joko Irwanto menambahkan, sebelum suporter memasuki wilayah Solo, pihaknya telah melakukan razia di Stasiun PalurNamun, beberapa suporter masih lolos dan berhasil menyembunyikan batu yang diduga untuk melempar warga di saat memasuki Stasiun Jebres."Kita juga menempatkan petugas di atas gerbong untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan," kata Kapoltabes.

Dari pantauan koran ini, aksi kericuhan mulai memanas saat rombongan suporter memasuki kawasan Stasiun Jebres SoloSelain insiden pelemparan, di lokasi tersebut, ratusan warga dan suporter nyaris terlibat bentrokNamun, bentrokan berhasil dihalau setelah petugas melakukan beberapa kali tembakan peringatan.

Dari Stasiun Jebres, KA Pasundan melintas ke kawasan Tegal Harjo, JebresAksi saling lempar batu kembali terjadi di sanaSuasana tegang terus mewarnai di sepanjang perjalananDi Stasiun Purwosari, ribuan suporter kembali turun dari gerbong kereta untuk mengambil batu dan melakukan pelemparan terhadap warga dan sejumlah sarana fasilitas umum.

Selain melukai warga dan wartawan, para suporter itu juga merusak kaca pos perlintasan kereta api di sekitar Stasiun PurwosariTak hanya itu, sejumlah sarana fasilitas umum di sepanjang perlintasan kereta api di Kota Solo juga rusak akibat lemparan batu.

Humas PT KA Daop VII Madiun, Hariyono Wirotomo mengatakan, ribuan Bonek yang menumpang kereta itu membuat pihaknya merugiSebab, sebagian besar hanya membayar 75 persen dari harga tiketBahkan, diperkirakan ada yang tidak membayar"Kalau didatangi Bonek, stasiun di wilayah kami selalu merugiApalagi kaca jendela juga banyak yang pecah," katanya(in/fik/jpnn/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mustofa Abubakar Ancam Orang Dalam Bank BUMN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler