Dikaji, Izin Adopsi Harimau

Sabtu, 23 Januari 2010 – 02:25 WIB
LEPAS - Buyung, harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) jantan yang dilepasliarkan di kawasan Tampang Belimbing, selatan Lampung. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos.
JAKARTA - Departemen Kehutanan tengah mengkaji rencana mengizinkan adopsi harimau SumateraAdopsi tersebut disebutkan bertujuan melindungi kelangsungan hidup harimau yang di alam liar diperkirakan tinggal 200 ekor.

Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menuturkan, bila tidak ada upaya khusus, dikhawatirkan harimau Sumatera akan punah menyusul harimau Bali dan harimau Jawa

BACA JUGA: Wapres Canangkan Program Konservasi

Dikatakannya, populasi harimau Sumatera jauh menurun dibandingkan akhir 1970-an yang diperkirakan mencapai 1.000-an ekor.

"Fauna khas lain yang juga terancam punah adalah badak Jawa yang diperkirakan tinggal 60 ekor dan gajah Sumatera yang populasinya diperkirakan tinggal 2.800 ekor," ujar Menhut dalam Deklarasi Hari Konservasi Alam Nasional di Istana Wakil Presiden, Jumat (22/1).

Untuk dapat mengadopsi hewan yang masuk kategori sangat langka ini, calon orangtua asuh harus menyediakan uang jaminan sekitar Rp 1 miliar
Orangtua asuh juga harus menyediakan kandang dan halaman yang luasnya mencapai 60 ribu meter persegi atau seluas lapangan bola

BACA JUGA: Inisiatif Pertemuan Singapura dari Antasari Azhar

Orangtua asuh juga harus menandatangani perjanjian bahwa harimau tersebut tetap menjadi milik pemerintah dan sewaktu-waktu dapat dipantau kesehatan dan keberadaannya oleh pemerintah.

Departemen Kehutanan (Dephut) berharap program ini sukses, seperti kasus burung jalak Bali yang tidak lagi di ambang kepunahan setelah masyarakat diizinkan untuk menangkarkan
Dalam kasus burung jalak Bali, masyarakat diwajibkan menyerahkan satu di antara tiga anakan burung yang berhasil ditetaskan untuk dilepaskan di habitat aslinya.

Dalam acara tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Boediono didaulat memberi nama pada tiga harimau yang diserahkan Taman Safari Bogor ke Konservasi Alam Tamling di Lampung

BACA JUGA: Mustofa Abubakar Ancam Orang Dalam Bank BUMN

"Yang manis ini saya kasih nama Wira," ujar Boediono sambil membelai harimau yang baru berusia beberapa bulan itu.

Petugas dari Taman Safari juga sempat meminta Boediono memberikan nama untuk dua harimau lain yang sudah lebih dulu dikirim ke TamlingNamun, Boediono mengaku tak punya ide nama lagiWapres lalu mendaulat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto untuk menyumbang nama.

Setelah berpikir sejenak, Djoko kemudian menyebut nama Buyung"Mudah-mudahan Bang Adnan (Adnan Buyung Nasution dari Dewan Pertimbangan Presiden, Red) enggak marah," katanya sambil terkekeh.

Satu nama lain disumbang oleh Menhut Zulkifli HasanDia memberi nama Bela pada salah satu harimau betina yang sudah dilepasliarkan beberapa waktu laluZulkifli sendiri juga sebelumnya telah mendaulat Putri Indonesia Qory Sandioriva sebagai Duta Harimau(noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Keberatan jika SEB Dicabut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler