Bongkar Muat Ribuan Tabung Gas LPG Mendadak Disetop Polisi

Rabu, 20 September 2017 – 14:00 WIB
Ribuan tabung gas elpiji masih berada di dalam kapal yang masih bersandar di Pelabuhan Tanjungpandang, Belitong, Senin (18/9). Foto: belitungekspres/jpg

jpnn.com, TANJUNGPANDAN - Aktivitas bongkar muat pendistribusian ribuan tabung gas elpiji di Pelabuhan Tanjungpandan, Bangka Belitung, mendadak dihentikan Polres Belitung akhir pekan lalu.

Seperti dilansir Belitong Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini, penghentian aktivitas itu merupakan perintah dari Gubernur Bangka Belitung (Babel), yang mengirim surat resminya.

BACA JUGA: Thailand Impor 250 Ton Cumi dari Babel

Sebab, dalam pendistribusian gas elpiji dari Jakarta tersebut diduga ada penyalagunaan dokumen niaga.

Kapolres Belitung AKBP Sunandar membenarkan adanya kabar itu. Meski begitu, saat ini dia masih enggan berkomentar banyak mengenai hal tersebut. Khususnya penghentian aktivitas bongkar muat tabung gas elpiji itu.

BACA JUGA: Buaya Ganas dan Besar Ini Ditemukan Sudah Begini di Sungai Baturusa

"Kita masih dalami kasus ini. Sekarang, kita masih melakukan penyelidikan dan penyidikan. Sementara, dugaan yakni penyalagunaan dokumen niaga yang dilakukan oleh agen," ujar AKBP Sunandar, kepada Belitong Ekspres (Jawa Pos Group), Senin (18/9) kemarin.

Kabarnya, ribuan gas elpiji ukuran 12 kg yang saat ini berada di Kapal Anugera Jaya 02 GT 150, milik sejumlah pengusaha di Belitung. Salah satunya AY (pemilik salah satu swalayan) di Jalan Kampong Parit. Bahkan, kabarnya selain di kapal itu, sejumlah lokasi lain agen elpiji juga diperiksa.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Peredaran 142 Ton Pupuk Oplosan, Tiga Pelaku Minta Dihukum Berat

"Kami juga melakukan pemeriksaan di seluruh agen di Belitung. Namun, kami masih belum bisa memberikan keterangan lebih detail. Sebab, kita masih melakukan penyelidikan dan penyidikan," pungkas AKBP Sunandar.

Pantauan Belitong Ekspres, di Pelabuhan Tanjungpandan terlihat tidak ada aktivitas di kapal itu. Bahkan, kapten Kapal HZ, yang berhasil ditemui Belitong Ekspres, awalnya enggan berkomentar mengenai penghentian aktivitas tersebut.

"Setelah dihentikan aktivitas pada Sabtu malam lalu, kami masih tetap di sini," kata HZ. Dia juga masih enggan berkomentar, mengenai penggerebekan yang dilakukan Jajaran Polres Belitung, waktu itu.

Dijelaskan HZ, dirinya hanya penyedia angkutan kapal yang ditugaskan oleh pemilik. Katanya, sudah hampir dua kali dia mengantar ribuan tabung gas ini ke Belitung. "Kita dari Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta, tujuan ke Belitung mengirim tabung elpiji ini," pungkasnya.

Sementara itu, AY ketika ditemui di rumahnya enggan bertemu dengan wartawan. Melalui istrinya, yakni TR mengakui barang yang ada di kapal tersebut adalah miliknya. Dia mendapatkan ribuan elpiji itu dari Jakarta.

"Kita dapat elpiji ini, dari Pertamina Jakarta, setelah itu kami jual di Belitung," ujar TR. Dia juga mengakui, ribuan elpiji itu, bukan hanya miliknya. Melainkan sepuluh pengusaha di Pulau Belitung.

Dijelaskan TR, suaminya sudah diperiksa di Polres Belitung, Minggu (17/9). Dia juga masih enggan berkomentar mengenai pemeriksaan tersebut. "Rencananya bos kami yang dari Jakarta, akan datang ke Belitung besok," pungkasnya.(kin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan Kurang, Harga Garam di Bangka Merangkak Naik


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler