jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens mengatakan kelompok masyarakat yang masih percaya pada pemerintahan Presiden Joko Widodo akan menghakimi oposisi yang dengan tidak cerdas dan tidak elegan menyerang pemerintahan saat ini.
Menurut Boni, saat ini perubahan begitu nyata dilakukan pemerintah dalam empat tahun terakhir. Namun kelompok oposisi terus menyerang. Bahkan seringkali opini yang dikemukakan tidak disertai penjelasan yang rasional.
BACA JUGA: Fadli Zon Dicap Sobat MCA, Boni: Itu Dugaan Logis
"Saya kira penghakiman publik akan terbukti dalam pemilu nanti,” ujar Boni kepada JPNN, Rabu (14/3).
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini kemudian mencontohkan beberapa pihak yang kerap menyerang pemerintah. Antara lain, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon.
BACA JUGA: Jokowi Memahami Posisi Menteri Yasonna di DPR
"Saya kira ini bukan urusan Gerindra sebagai partai, tapi urusan Fadli Zon yang kurang cerdas memainkan peran sebagai oposisi. Fadli kelihatannya agak malas berpikir sehingga terkesan kurang pintar dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintah," ucap Boni.
Menurut Boni, hal yang sama juga bisa dilihat pada pengamat yang pesimistis dengan pemerintahan Jokowi. Seperti Rocky Gerung yang selalu mencap presiden tidak pintar.
BACA JUGA: Belum Ada Kabar Presiden Teken UU MD3
"Padahal, Rocky sendiri gagal berbahasa dengan cerdas, bahkan lebih cendrung menjadi nabi palsu," ucap Boni.
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia ini menilai, diksi atau pilihan kata yang digunakan Rocky dalam menyampaikan kritik, kebanyakan kabur. Selain itu, krisis makna dan suka memakai banyak istilah Inggris yang tidak perlu supaya terkesan ‘cerdas’.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Belum Kondusif bagi Ahok untuk Jadi Cawapres
Redaktur & Reporter : Ken Girsang