Bontang Dikepung Banjir

Jumat, 06 Februari 2015 – 01:41 WIB

jpnn.com - BONTANG - Hujan deras yang mengguyur Bontang, Kamis (5/2) kemarin mampu “menenggelamkan” tujuh kelurahan di tiga kecamatan. Enam kelurahan itu adalah Kanaan, Gunung Telihan, Gunung Elai, Satimpo, Api-Api, Bontang Kuala, dan Guntung. Hingga tadi malam, beberapa kelurahan masih tergenang banjir. Khususnya di wilayah Bontang Utara.

Jumlah pasti rukun tetangga (RT) yang terendam banjir masih simpang siur. Namun, dari berdasarkan berbagai informasi yang dihimpun, jumlah RT yang terendam cukup banyak. Di Kelurahan Gunung Telihan saja, ada tujuh RT yang terendam, yakni RT 16, 17, 19, 20, 21, 25, dan 26.

BACA JUGA: Pecahan Benda AirAsia QZ8501 Ditemukan Nelayan Simbe

Lurah Gunung Telihan, M Asgaf membenarkan bahwa banjir juga menerjang wilayahnya. Pada pagi hari saja, dia sudah mendapat laporan jika dua RT terendam banjir.

“Tadi (pagi kemarin, Red.) baru RT 17 dan 19. Kemudian saya baru dapat info lagi sekarang (kemarin, Red.) RT 20 juga terendam,” ujarnya, pagi kemarin.

BACA JUGA: Jaksa Ngotot Terdakwa Pembunuhan Dihukum Mati

Dia menambahkan, pihaknya telah mengajukan bantuan kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dissosnaker) serta pihak perusahaan terkait, agar dapat memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban banjir.

“Kami sudah mengirim surat,” katanya.

BACA JUGA: Istri Selingkuh dengan Wakil Rakyat, Suami Lapor Polisi

Dia memperkirakan, penyebab banjir berasal dari air kiriman. Tepatnya dari daerah hulu. Pasalnya, sempat beberapa hari terakhir hujan, tidak ada warganya yang melaporkan adanya banjir.

“Baru hari ini (kemarin, Red.) air naik ke dalam rumah,” katanya.

Selain itu, kata dia, penyebab banjir adalah semakin padatnya rumah penduduk. Sehingga, menyebabkan kurangnya daerah resapan air. Penyebab lainnya adalah semakin dangkalnya sungai dan parit, sehingga perlu pengerukan kembali.

“Jalan-jalan sekarang juga pada dicor,” katanya.

Dia juga mengajak warga membuat lubang biopori di rumahnya agar bisa menyerap air ke dalam tanah.

“Minimal 10 lubang setiap rumah cukup,” ujarnya.

Mathius, warga RT 19 Kelurahan Gunung Telihan mengungkapkan, air mulai memasuki rumahnnya sekira pukul 05.00 Wita. Sehingga, sebagian barang perabotan rumahnya tidak dapat diselamatkan.

“Sekarang jadinya enggak bisa masak karena dapur terendam banjir,” ujarnya.

Dia menambahkan, terdapat beberapa kebun warga yang gagal panen akibat terendam banjir.

“Warga di sini mayoritas pekerjaannya bertani, jadi kasihan,” ucapnya.

Selain Gunung Telihan, kelurahan lain yang terkena banjir yaitu Gunung Elai. Ketua RT 14 Gunawan mengungkapkan, ada sekitar 8 RT di Gunung Elai yang terkena banjir. Di RT-nya sendiri ada 20 rumah terendam.

“Di Gunung Elai, informasinya, banjir menggenangi RT 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Sehingga, kami harapkan secepatnya ada bantuan dari pemerintah ,” ujarnya.

Informasi lainnya, RT 20 juga tergenang. Darsono, warga setempat mengatakan, untuk saat ini dia memikirkan bagaimana istirahat dan makan. Dia berharap secepatnya bantuan makanan dan posko untuk beristirahat.

“Sampai sekarang (kemarin, Red.) belum ada bantuan,” katanya.

Banjir juga tampak merendam Kelurahan Api-Api. Sebanyak 14 RT di sana terendam. Lurah RT 11, Sumber menerangkan, banjirnya ada yang parah dan tidak.

“Di Api-Api juga kebanjiran. Paling parah yang berada di sekitar sungai, seperti RT 14 belakang Gunung Mas,” katanya.

Anggota Linmas, Ngatmijan yang dikonfirmasi menceritakan, banjir juga menerjang Guntung. Di sana, tiga RT terendam banjir, yakni RT 4, RT 6, dan RT 11.

“Di Guntung, informasinya banjir mulai muncuk sekira pukul 06.00 Wita dan merendam tiga kelurahan,” katanya.

Babinkamtibmas Bontang Kuala, Bripka Andi Gisman juga memastikan, dua RT di wilayahnya banjir.

“Yang banjir di RT 8 dan RT 15. Ketinggian air sampai mata kaki orang dewasa. Dua RT ini tidak berada di atas laut, melainkan di daratan,” katanya, kemarin.(*/zae/rw/gun/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Video Panas PNS, Jabatan Dicopot Lalu Diusir dari Kampung?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler