JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak terus menyisir potensi penerimaan pajakKali ini, salah satu sektor yang diincar adalah otomotif
BACA JUGA: 137 Rusunawa Bakal Dihibahkan ke Pemda
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Mochamad Tjiptardjo mengatakan, sektor otomotif akan menjadi salah satu fokus Ditjen Pajak
BACA JUGA: Proyek PLTU Indramayu Siap Pengetesan Awal
Menurut Tjiptardjo, lonjakan penjualan mobil maupun sepeda motor sudah pasti berpotensi menggenjot Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sektor otomotif , adapun penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dari perusahaan otomotif , baru akan disetor tahun depan
BACA JUGA: Pemerintah Sulit Tagih Piutang Bank Bangkrut
Tahun ini, kinerja sektor otomotif di tanah air memang moncerData Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menujukkan, penjualan mobil sepanjang Januari-Juli 2010 sudah menembus angka 442.298 unit, melonjak 190.142 unit atau 75,4 persen dari penjualan di periode sama tahun lalu yang sebesar 252.156 unit
Sementara itu, data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan, penjualan sepanjang Januari-Juni 2010 sudah menembus angka 3.609.468 unit, naik signifikan dibandingkan penjualan pada periode sama 2009 yangs sebesar 2.546.859 unit
Sebelumnya, Ketua III Gaikindo yang juga Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan mengatakan, hingga saat ini otomotif merupakan salah satu sektor penyumbang pajak terbesar di Indonesia"Dengan omzet penjualan sekitar Rp 60 triliun dan pajak rata-rata 30 hingga 40 persen, maka sumbangan pajak sektor otomotif sekitar Rp 18 hingga 24 triliun," ujarnya
Sementara itu, terkait realisasi penerimaan pajak nasional, Tjiptardjo menyebut hingga 23 Agustus lalu realisasi penerimaan sudah mencapai Rp339 triliun atau 56,5 persen dari target Ditjen Pajak yang dipatok dalam APBN-Perubahan 2010 sebesar Rp 606 triliun"Jadi, sampai akhir tahun Insya Allah bisa kita amankan," katanya
Tjiptardjo menyebut, langkah intensifikasi, ekstensifikasi, serta pencairan tunggakan, akan tetap menjadi andalan untuk menggenjot penerimaan pajak"Selain itu, ada potensi tambahan penerimaan dari PPh badan (pajak perusahaan) dan PPh 21 (pajak karyawan) menjelang hari raya karena ada THR, bonus, dan sebagainya," terangnya(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pola Pemberian Subsidi Masih Rawan Penyelewengan
Redaktur : Tim Redaksi