jpnn.com, JAKARTA - Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terus melakukan berbagai inovasi dalam mengendalikan titik api.
Saat ini ada sekitar 1.980 anggota Manggala Agni yang tersebar di 37 daerah operasi. Setiap daerah operasi (daops) memiliki kendala dan tantangan yang berbeda-beda dalam menjalankan tugasnya. Salah satunya kesulitan memadamkan titik api di lahan gambut dalam.
BACA JUGA: Langit Biru, Komitmen Indonesia untuk Asian Games 2018
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Manggala Agni, di mana sumber api tidak bisa dilihat secara langsung di atas permukaan tanah, melainkan di bawah permukaan (underground fire).
Menghadapi kondisi seperti itu, Manggala Agni Daops Labuan Batu, Sumatera Utara berinovasi dengan menciptakan peralatan pemadaman baru khusus di lahan gambut. Manggala Agni Daops Labuan Batu memodifikasi nozzle untuk menyemprotkan air di lahan gambut yang diberi nama Bornop Nozzle.
BACA JUGA: Indonesia-Finlandia Kebut Kerja Sama Perubahan Iklim
Sebelum ada alat baru bernama Bornop Nozzle ini, pemadaman pada lahan gambut biasanya menggunakan alat pemadam yang disebut sunbut (suntik gambut). Sunbut ini juga berfungsi untuk memadamkan api yang berada di bawah permukaan tanah dengan cara menyuntikkan ke dalam tanah.
Namun penggunaan sunbut membutuhkan tenaga untuk menyuntikkannya ke dalam gambut dan hanya mampu menyemprotkan air ke sisi kiri dan kanan. Untuk mempermudah cara kerja pemadaman karhutla maka kemudian Manggala Agni membuat inovasi dengan memodifikasi sunbut dengan membuat kumparan dari tabung yang bisa berputar pada ujung sunbut (nozzle), sehingga air bisa menyemprot ke segala arah.
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Indonesia Turunkan Emisi dengan Aksi Nyata
Selain itu, Manggala Agni Daops Labuan Batu juga merakit Sornop Nozzle yang digunakan untuk memadamkan sisa-sisa karhutla, di mana biasanya masih ditemukan bara atau api yang tersembunyi pada tumpukan kayu yang membentuk rongga.
Alat ini didesain sedemikian rupa dengan menambah tabung berpori pada ujung nozzle yang bisa berputar, sehingga air menyebar secara horizontal. Air ini diharapkan menjangkau semua celah di lahan yang masih terdapat bara atau sisa-sisa api yang tak terlihat.
''Memadamkan titik api di areal gambut memang memiliki tantangan tersendiri. Kreativitas dan inovasi di lapangan ini menjadi solusi tambahan,'' kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK, Raffles B. Panjaitan.
Upaya pencegahan Karhutla pada lahan gambut adalah dengan tetap mempertahankan tingkat kebasahan gambut. Apabila sudah terjadi kebakaran, maka Manggala Agni akan bekerja sekuat tenaga memadamkan titik api.
Berdasarkan satelit NOAA untuk periode 1 Januari – 14 November 2017, terdapat 2.544 hotspot di seluruh Indonesia. Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2016, tercatat sebanyak 3.773 hotspot, sehingga terdapat penurunan sebanyak 1.229 hotspot atau sebesar 32,57 persen.
Penurunan sejumlah 1.434 titik (38,19 persen) juga ditunjukkan oleh satelit TERRA-AQUA (NASA), yang mencatat 2.320 hotspot di tahun ini, setelah sebelumnya di tahun 2016, tercatat sebanyak 3.754 hotspot. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komitmen Indonesia Melawan Sampah Plastik di Laut
Redaktur & Reporter : Adek