jpnn.com, NEW YORK - Myanmar ditelajangi. Semua borok terkait dengan kekejian mereka terhadap penduduk Rohingya diungkap dalam paparan di Dewan Keamanan (DK) PBB pada Selasa (13/2).
Paparan tersebut membahas situasi terkini konflik di negara itu. Berbagai negara dan organisasi mengkritik tindakan serta sikap Burma. Tak terkecuali Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Indonesia Panen Dukungan Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB
’’Dewan ini (DK PBB, Red) harus membuat militer bertanggung jawab atas tindakannya dan menekan Aung San Suu Kyi untuk mengakui tindakan mengerikan yang terjadi di negaranya,’’ tandas Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley seperti dilansir Al Jazeera.
Haley menegaskan bahwa pemerintah Myanmar sengaja membatasi akses ke Rakhine agar kekejian mereka tidak terungkap. Itu dilakukan untuk mendukung pernyataan Myanmar yang menampik tudingan telah menghapus etnis Rohingya. Tanpa saksi mata dan bukti-bukti nyata, Myanmar bisa terus mengelak.
BACA JUGA: Myanmar Berjanji Hukum Tentara Pembantai Rohingya
Myanmar melarang media independen dan oraganisasi kemanusiaan ke Rakhine sejak Oktober 2016. Yaitu, ketika militer meluncurkan operasi anti pemberontakan yang brutal di Rakhine.
Maret tahun lalu pengajuan visa tim pencari fakta PBB juga ditolak. Kalaupun ada media yang masuk ke Rakhine, mereka harus dikawal oleh militer dan kepolisian. Hanya lokasi tertentu yang boleh dikunjungi. Interaksi dengan penduduk juga dibatasi.
BACA JUGA: Kejam! Militer Myanmar Pastikan Warga Rohigya Tak Bisa Makan
Haley pun meminta pemerintah Myanmar segera membebaskan dua kontributor kantor berita Reuters yang kini tengah diadili karena melaporkan kekejian militer pada warga Rohingya.
Wa Lone dan Kyaw Soe Oo mengungkap kuburan masal berisi delapan pria dan dua remaja Rohingya yang dibunuh oleh milter Myanmar di Desa Inn Din, Rakhine.
Mereka terancam hukuman 14 tahun penjara. Pada hari yang sama dengan pertemuan DK PBB itu, Time melaporkan bahwa Wa Lone dan Kyaw Soe Oo disebut sebagai pemenang PEN America 2018 Barbey Freedom to Write Award. (sha/c20/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Kuburan Massal Sembunyikan Bukti Kekejaman Militer Myanmar
Redaktur & Reporter : Adil