jpnn.com, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat telah mengonfirmasi tewasnya pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Kabar baik tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Donald Trump dari Gedung Putih, Minggu (27/10) dini hari.
Menurut Trump, Baghdadi bunuh diri dengan meledakkan rompi bom yang dikenakannya. Gembong teroris itu memilih mengakhiri hidupnya setelah terjebak di terowongan buntu saat berusaha menghindari kejaran pasukan AS.
BACA JUGA: Bos ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi Dikabarkan Tewas di Suriah
Trump mengklaim kematian pendiri ISIS itu telah terkonfirmasi lewat tes DNA. "Dia adalah orang yang sakit dan bejat, dan sekarang dia sudah tiada," ujar Trump dalam pidato yang disiarkan langsung berbagai stasiun televisi.
Masih menurut Trump, Baghdadi tidak sendiri saat meledakkan bom bunuh diri. Dia membawa tiga anaknya tewas bersama-sama.
BACA JUGA: Gara-Gara ISIS, Sebagian Kurdi Irak Beralih ke Agama Leluhur
Seperti diberitakan sebelumnya, pasukan AS menyerbu tempat persembunyian Baghdadi di Idlib, Syria, Minggu dini hari. Pengawal pribadi Baghdadi dan sejumlah anggota ISIS juga dikabarkan tewas dalam operasi ini.
Amerika Serikat sudah memburu Baghdadi sejak 2010, ketika ISIS masih sekadar cabang dari al-Qaeda. Paman Sam bahkan menawarkan hadiah USD 25 juta (Rp 350 miliar) bagi yang bisa menangkap sang khalifah.
BACA JUGA: Turki Serbu Suriah, ISIS Mulai Siapkan Kebangkitan
Baghdadi sendiri telah lama diduga bersembunyi di sekitar perbatasan Irak-Suriah. Kekhalifahannya akan selalu diingat karena perlakuan keji terhadap kelompok minoritas dan aksi teror mereka di seluruh penjuru dunia. (reuters/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil