Bos Mayasari Tutup Usia

Minggu, 28 Februari 2010 – 08:15 WIB

TASIK – Direktur Utama PT Mayasari Bakti Utama, H Engkud Mahpud tutup usia, kemarin pukul 08.50Almarhum menghembuskan nafas terakhir di rumah duka Cijantung Jakarta, akibat komplikasi penyakit ginjal dan paru-paru

BACA JUGA: Listrik Bawah Laut Jawa-Madura Nyambung

Sebelum meninggal, almarhum sempat dirawat inap di Rumah Sakit MMC Jakarta selama hampir 2 bulan
Karena kondisinya sempat membaik, H Engkud diizinkan pulang

BACA JUGA: Target Pemerintah Dinilai Tak Realistis

Namun, nasib berkata lain, dia kemudian dipanggil Sang Khalik di usia 78 tahun
Almarhum meninggalkan 8 anak yang terdiri dari 6 putra dan 2 putri.   

Jenazah kemudian dibawa rumah duka Tasikmalaya, Jalan Sutisna Senjaya 166, untuk dikebumikan di tanah makam wakaf keluarga, depan Masjid Al Muttaqin, Kampung Cicurug Kelurahan Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya

BACA JUGA: Diprediksi Pertumbuhan Lampaui Target

Rombongan mobil jenazah dan keluarga tiba di Tasikmalaya sekitar pukul 17.40

Setelah tiba, jenazah dishalatkan terlebih dahulu khusus oleh anggota keluarga di rumah dukaDua jam kemudian, jenazah H Engkud Mahpud dishalatkan kembali oleh masyarakat umum di Masjid Al MuttaqinLalu, jenazah dikebumikan disamping makam istrinya, Hj Siti Muniroh, dan mertuanya, H Badrudin.  Pemakaman almarhum dihadiri ribuan pelayatMulai dari masyarakat, tokoh ulama, hingga pejabat pemerintahBeberapa tokoh dan pejabat pemerintah yang hadir antara lain, Iwan Sulanjana, Bupati Drs H Tatang Farhanul Hakim MPd dan Wali Kota Drs H Syarif Hidayat.

H Engkud Mahpud dikenal sebagai salah seorang pengusaha sukses asal Tasikmalaya yang bisa bertahan di ibu kotaHebatnya, karir usaha H Engkud benar-benar diawali dari bawah, yakni dengan menjadi penjual kain bodasan, bahan untuk batikUsaha tersebut dirintis almarhum melalui dorongan H Badrudin, seorang pengusaha kain bodasan di daerah Cicurug, Tawang, yang kemudian menjadi mertuanyaH Engkud menikah dengan putra sulung H Badrudin, Hj Siti Muniroh MahpudPutra sulung pasangan H Badrudin dan Hj Ia Bandia tersebut dipastikan menjadi penyemangat usaha yang dilaksanakan H Engkud

Dengan dorongan mertua dan istri, H Engkud Mahpud berhasil mengembangkan usahanyaDari hanya menjual kain kemudian beralih menjadi pengusaha angkutan umumDimulai dengan usaha angkutan khusus karyawan proyek pembangunan Jatiluhur, bekerjasama dengan perusahaan kontraktor asal FrancisDengan nama perusahaan angkutan PT Mayasari Bakti, usaha angkutan almarhum kemudian diperluas ke Jakarta, saat membuka trayek angkutan bus jurusan Cililitan Tanjung Priuk sekitar tahun 1960-an

“Pada tahun 1970, saat Ali Sadikin menjabat sebagai Gubernur DKI, H Engkud mendapat bantuan kredit untuk pengembangan usaha angkutan busDari situ usahanya terus berkembang,” papar H Anang Lukman, adik ipar H Engkud Mahpud yang saat ini menjabat sebagai ketua harian Yayasan Pendidikan Al Muttaqin, TasikmalayaAnang mengaku bangga sekaligus salut terhadap sosok almarhumApalagi dia merupakan satu-satunya putra daerah yang mendapat kepercayaan pinjaman kredit gubernur Ali Sadikin waktu itu“Dengan modal kepercayaan tersebut, usaha angkutan Mayasari Bakti bisa tumbuh dan berkembang hingga saat ini,” kata Anang.

Tak hanya terfokus di Jakarta, sambung dia, H Mahpud bersama istri Hj Siti Muniroh sepakat mengembangkan usaha sekaligus meningkatkan pembangunan infrastruktur di TasikmalayaHal itu sebagai langkah nyata keduanya, berbakti kepada masyarakat dan daerah asal, Tasikmalaya

Seperti dengan membangun sarana pendidikan di bawah Yayasan Pendidikan Al Muttaqin, infrastruktur umum seperti Pasar Cikurubuk, Masjid Agung Tasikmalaya, Rumah Sakit Islam, hingga membangun pusat perbelanjaan modern Mayasari PlazaDengan demikian Mayasari dipastikan menjadi perusahaan besar di Tasikmalaya.

“Sebelum meninggal almarhum selalu berpesan agar perjuangannya bisa diteruskan oleh putra-putra dan cucunyaYang terakhir, dia berharap agar pembangunan ruang VIP rumah sakit Hj Siti Muniroh cepat rampung,” tutur Anang

Anang menyatakan, keberhasilan H Engkud mengembangkan usaha transportasi bukan tanpa kendalaNamun demikian, kendala itu bisa dilewati dengan baikMenurutnya, kelebihan almarhum dalam usahanya, yakni mampu menemukan solusi dalam setiap masalahMenyelesaikan segala urusan bersama ahlinya, merupakan bagian dari perjalanan almarhum menggapai keberhasilanKendati jenjang pendidikan H Engkud diketahui hanya selesai hingga setingkat sekolah menengah pertama.

Saat ini, aset perusahaan milik H Engkud tersebar di sejumlah kota besar, mulai dari Bandung, Jakarta, Bogor, Bekasi hingga TasikmalayaSeperti salah satunya di Kota Tasikmalaya, tanah milik PT Mayasari Bakti mencapai lebih dari 60 hektarKeberhasilan bisnis almarhum mendapat pujian dari tokoh Jawa Barat H Iwan Sulanjana.

Kepada Radar, pengurus Partai Demokrat Jawa Barat ini mengaku salut dan bangga kepada almarhum yang mampu mengelola bisnis transportasi dengan baikIwan memastikan keberhasilan itu tidak dicapai dengan gampangTidak semua orang bisa melaksanakan hal itu“Saya salut, sangat salut pada beliau,” tegas Iwan

Senada, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam H Endang Ruhiat menilai, H Engkud adalah salah satu putra bangsa yang sangat berhargaAlmarhum memiliki semangat dan tekad yang teguh untuk mencapai kesuksesanHal itu terus ditularkan almarhum kepada orang lain“Saya sangat kehilangan beliauAlmarhum dan istrinya ikut mendukung pengembangan syiar Islam di Tasikmaalaya,” ucapnya

Komentar serupa disampaikan pelaksana pembangunan Rumah Sakit Islam H Amat Abdul GofurDia menilai, sosok almarhum adalah pimpinan yang layak dicontoh oleh para karyawannyaMenurut Gofur, almarhum dikenal dekat dengan para bawahannya(rip)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelayanan Satu Pintu Mulai Dipromosikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler